Share

Pesan Terbaca

"Ngerti sekarang?"

Ingin kucakar wajah Bang Ezra karena tingkahnya yang pongah itu. Namun, tentu saja yang kulakukan saat ini hanyalah mengangguk setelah semua informasi yang dia berikan, tanpa terkecuali.

Aku seperti baru saja ditampar sebuah kenyataan bahwa selama ini aku terlalu larut dalam kabut tebal, bergelung, tanpa pernah mencari jalan keluar yang sesungguhnya. Betapa aku mudah percaya dengan berita di luaran sana bahwa Bang Ayas menganiaya Agam lebih dulu. Padahal kenyataannya, semua itu dilakukan untuk membela diri.

Hari itu, Bang Ayas diminta datang ke kampus oleh Agam yang mengatakan sedang bersamaku. Tidak salah. Bang Ayas memang sempat melihat aku bersama Agam. Dari kejauhan dia menyaksikan ketika aku berselisih dan menampar Agam.

Awalnya, Bang Ayas berusaha abai. Namun, setelah aku pergi, Agam kembali mengirim pesan bahwa dia akan membuat perhitungan denganku karena sudah berani menamparnya di tempat umum.

Bang Ayas meradang. Tanpa pikir panjang, dia mencegat Agam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iis Nur Asih
hahahaha,,,malu aaahh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status