Share

BERTEMU ORANG TUA

Cukup lama aku bikin minuman. Aku tidak pernah merasa segugup ini.

Saat aku tiba di teras. Ayah berdiri.

"Ayah sudah cukup tahu tentang Wira. Ayah mau pergi ke dalam lagi nyelesain pekerjaan. Silahkan temani Wira." Perintah ayah kemudian pergi.

Aku lalu duduk dengan secangkir minuman di tangan.

"Kamu suka kopi atau teh?" Tanyaku ke Wira.

"Aku suka teh!" Jawabnya.

"Yah, aku bikinnya kopi." Balasku.

"Kalau gitu aku suka kopi." Lanjutnya bikin aku tersenyum.

"Kamu bicarain apa aja ke ayah?" Tanyaku.

"Ayahmu baik. Dia rela ninggalin pekerjaannya sebentar demi anaknya." Balas Wira.

"Tapi tetap ayah selalu sibuk." Sambungku.

"Eh, ih tuh kan pertanyaanku gak dijawab lagi." Lanjutku.

"Kamu bisa tanya ke ayahmu langsung." Jawab Wira.

"Sebenarnya pertanyaanku di telepon tadi bukan pertanyaan yang ku maksud." Ucapku.

Wira menoleh ke arah lain. Gerak-geriknya terlihat khawatir. Apa dia mendapatkan kabar dari teman hantunya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status