Share

DI TINGGAL SENDIRI

Ali cukup lama di kasir jadi perhatianku fokus pada dua pria dan satu wanita di depan. Yang membuatku terusik dua pria itu duduk bermesraan. Bahkan aku bisa mendengar pembicaraan mereka yang bikin aku emosi.

"Indi, kamu butuh uangkan? Jadi tidak perlu pikir-pikir lagi. Kami berdua cuma menyewa rahimmu untuk menghasilkan anak." Ucap salah satu pria sambil merangkul pria lainnya di depan seorang wanita.

Aku yang tahu maksudnya apa. Langsung menghampiri mereka.

Aku meluapkan amarahku di sana, "Apa-apaan kalian. Menyewa rahimnya. Sama saja merendahkan martabatnya."

Salah satu pria berdiri di depanku, "Kami LGBT punya hak. Kamu tidak bisa menjadi tuhan untuk orang lain."

Badannya yang kekar, tidak membuatku takut bahkan tetap melawan, "Kelainan pada kalian itu bukan hak. Tapi penyakit. Sama seperti penyakit jiwa, kalian bisa disembuhkan. Perlu kalian tahu, Tuhan juga melarang hal seperti ini."

Mataku terpejam saat pria itu mencoba menamparku. Seakan tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status