Share

KECELAKAAN

"Aku tidak mau di madu, Wira!" Ucapku langsung terus terang di hadapan suamiku dan gadis yang dia suka.

Wira berlutut seolah dia memohon padaku, "Jangan menangis lagi, Laila! Jika orang tuamu tanya dan aku jawab sering membuatmu menangis, mereka akan marah padaku."

Aku berusaha menahan air mataku, "Maafkan aku Wira, hatiku terlalu rapuh."

Wira terlihat kaget saat tahu gadis pujaan hatinya tidak ada.

"Dia sudah pergi." Ucapku.

Wira melihatku, membuatku takut, "Aku menerima tawaran berkerja di tempatnya!" Ucap Wira memuaskanku.

Siang yang terik itu. Wira memenuhi kewajibannya kepada Sang Pencipta. Aku menunggu untuk bertanya kepada Wira. Setelah dia selesai shalat. Kami duduk di ruang keluarga di atas karpet yang lembut.

"Kamu mau rangkap jabatan?"

"Istilahmu terlalu keren. Aku bekerja sebagai buruh pabrik." Balasnya bikin aku kaget.

"Jika karyawanmu tahu bosnya kerja gitu, mereka bisa malu."

"Aku harus melakukannya, agar ketika warg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status