Share

67

Lastri menunggu kepulangan Tarno dengan perasaan tidak karuan. Ia merasa tidak enak karena sudah membuat Dila marah dan mengacaukan rencana mereka hari ini. Namun ia tetap yakin kalau kalung yang dipakai Dila tadi adalah kalung milik mendiang putrinya.

Kini Lastri sudah ikhlas sepenuhnya meskipun harus kehilangan kalung itu selamanya. Mungkin ini teguran untuknya agar tidak terus terpaku pada masa lalu dan berfokus pada masa depan.

Ada Dila dan Dinda serta Tarno yang kini akan selalu menemani hari-harinya. Meskipun ia tidak bisa bertemu dengan anak-anak setiap hari, tapi ia tidak pernah tidak memikirkan mereka berdua setiap hari.

Dalam setiap doa yang ia panjatkan setelah habis salat, Lastri tak pernah lupa selalu menyebut nama Dila dan Dinda. Berdoa agar mereka berdua dilembutkan hatinya dan menerima kehadirannya secara tulus apa adanya.

Lastri tidak berharap besar dan muluk-muluk. Ia ingin dipanggil dengan panggilan ibu atau bunda oleh Dila dan Dinda su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status