"Yang Mulia apa kau mencintai Astra?" tanya Laura. Stefen mengernyit heran mendengar Laura yang tiba-tiba mengatakan hal itu padanya."Tidak, tapi kenapa kau menanyakan hal itu?" "Apa aku tidak boleh bertanya seperti itu?" Bukannya selama ini Astra adalah wanita yang paling dekat denganmu? Sekutumu satu-satunya yang telah membuatmu berhasil menduduki kekaisaran? Bagaimana bisa tidak ada perasaan sedikit pun? Apa ia seorang pembohong dan seorang pria hidung belang? Batin Laura.Terdiam dalam pemikiran sejenak itu, ia melihat Stefen bersuara rendah yang sangat jarang terjadi dan dia terlihat sedih."Bisakah kamu menghentikan hukumanku? Aku sudah tidak tahan berdiam sepanjang waktu di kamarku," pinta Laura memecah keheningan, Stefen langsung tersadar dan menegakkan pandangannya kembali."Kau pikir aku tidak punya alasan mengapa aku melakukan hal ini? Itu yang terbaik untukmu. Aku pasti akan menemukan orang yang telah mengirimkan surat itu," tuturnya."Kamu sedang menyelidikinya? Kamu p
Langit malam mendadak penuh dengan suara-suara, binatang serigala, katak dan jangkrik tiba-tiba berisik bersamaan mengisi kesunyian, angin pun tak berhenti berhembus dengan gerakannya yang begitu kencang, malam yang menakutkan membuat pohon tinggi yang berimbun daun pun berjatuhan dalam kondisi yang tak sepatutnya, aura sihir tinggi seorang wanita yang sedang mengeluarkan kekuatannya membuat malam kemarau yang seharusnya sunyi tenang menjadi berisik penuh dengan ancaman, siapa yang tidak tau jika semua yang bisa melakukan hal itu adalah Lady Astra Caroline. Para pengawal merasa tubuhnya begitu kedinginan dan ketakutan dengan suasana malam yang tampak berbeda ini, mereka terus mencoba menggosokkan tangannya dan sesekali mengosok tubuhnya untuk membuat sensasi kehangatan.Masing-masing dari kediaman Laura, Red dan dirinya sudah tertidur pulas. Namun sebuah hembusan angin yang kencang membuka selimut Laura."Ah," pekik Laura.Laura terkejut karena selimutnya terjatuh. Ia memperhatikan sek
Senyuman Astra yang begitu senang bertemu dengan Laura bagaikan seorang pemburu yang berhasil menangkap mangsanya, mangsanya yang begitu langka. Untuk pertama kalinya, Laura melihat tatapan mata bersinar hijau di wajah Astra, kecantikannya seolah memudar dan berganti menjadi seorang wanita menakutkan dengan auranya. Debaran jantung Laura berjalan cepat, ia merasa ajalnya akan datang hari ini karena selama ia bersama Astra, ia tidak pernah melihat sosok Astra yang sebenarnya seperti ini berubah dengan wujud aslinya.Dari mana datangnya mata bersinar itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya, gumam Laura dalam hati.Astra tak pernah berhenti bergerak untuk mendekati Laura dengan wujud aslinya, sementara Laura memikirkan cara untuk bertahan."Kenapa kau menghindariku? Kau takut? Beraninya kau keluar dari penjara bawah tanah, apa kau memberikan tubuhmu untuk membujuk Stefen dan melepaskanmu?!" teriak Astra.Perkataannya bagaikan dejavu bagi Laura, ia menjadi ingat masalah surat dan sema
Mendengar kalimat Stefen yang akan menikahi Astra membuat Laura tak percaya bercampur kecewa, sementara Stefen menunggu untuk melihat ekspresi wanita itu. Namun seketika dia tersadar jika Laura tampak tak senang dengan apa yang ia katakan. "Kau sungguh tak tau malu, ya?!" teriak Astra. Laura menatap Stefen dengan pandangan yang menunjukkan kebencian seolah Stefen mengerti isi dari pikiran wanita itu dengan berbicara 'kau sungguh tak bisa dipercaya!' Ia pun menundukkan kepalanya dengan perasaan malu setelah melihat ekspresi Laura yang kecewa, tak berangsur lama Laura memilih pergi kembali ke kamarnya, ia menutup pintu dengan sangat keras membuat Stefen dan Astra terkejut dengan menutup mata mereka. Jika kau sungguh menolakku, kenapa kau marah dengan pernikahan politikku? Apakah kau mulai tertarik padaku? Pikir Stefen dalam hati sembari menatap pintu kamar Laura. Dibalik pintu kamar, badan Laura luruh terjatuh ke lantai, mendengar kesaksian bahwa Stefen akan melanjutkan pertunanganny
Beberapa kegiatan rapat besar terjalin dengan damai dan dukungan dari semua tamu yang hadir dalam acara, acara berlanjut dalam penjamuan kalangan bangsawan, di samping raja Ziarkia yang duduk berdampingan dengan tunangannya lady Astra, pikiran dan arah pandang kaisar tampak jelas dan mengarah ke arah mana-mana, sedari tadi ia mencari-cari sosok wanitanya, Stefen terus mencari wanitanya di arah mana pun, namun wanita yang selalu beradu argumen dengannya itu tidak ada di mana pun, sekian menit berlalu, pelayan yang paling dekat dengan wanita kesayangannya terlihat berjalan dengan terburu-buru, Stefen yang penasaran melihat Red yang panik langsung berdiri dan melangkah untuk mengikutinya. Apa terjadi sesuatu pada Red? Pikir Stefen dalam hati, setelah ia memutuskan untuk melanjutkan pertunangan, pikirannya tidak pernah berhenti pada wanita itu. Stefen tidak memperdulikan tatapan heran dari Astra yang berada di sampingnya, ia terkejut melihat calon prianya pergi dari penjamuan tanpa izi
"Di dalam tubuh wanita itu sepertinya ada kekuatan lain yang bisa menahan seranganku. Aku bahkan tidak bisa membuatnya berpengaruh 100 persen dari kekuatan sihir terlarangku," jelas Raja iblis Neon, Duke Samuel dan Howard di belakangnya saling memandang dengan heran.Raja Neon, ketua dari ras iblis yang sedang menyamar jadi penyihir dalam perjalanannya mengelilingi wilayah perbatasan untuk mengumpulkan berbagai ras dalam memperluas kekuasaannya, termasuk Duke Samuel yang berhasil bersekutu dengannya dalam meruntuhkan kekuasaan kaisar Stefen.Duke Samuel selama dua tahun ini diam-diam membelakangi kaisar Ziarkia untuk memberontak pada kekaisaran Ziarkia dan menjalin ikatan dengan penyihir Neon. Ketika dia menjalankan tugas di perbatasan dekat dengan Begonia, Duke Samuel bertemu dengan penyihir Neon dengan menawarkan diri untuk kerjasama meskipun ia tidak memikirkan hal lain seputar sosok penyihir itu, hingga saat ini Duke hanya mengenal pria penyihir itu tanpa mengenal identitas aslin
Sudah sepertengah hari semenjak Stefen menatap kondisi Laura, ia terus berusaha untuk menyembuhkan penyakit Cupid yang di derita wanitanya, memanggil beberapa tabib bahkan para ahli dari pengobatan sekaligus, namun di antara mereka belum ada hasil yang bisa memuaskan Stefen, mereka hanya dapat menggelengkan kepalanya karena penyakit Cupid yang diderita wanita ini cukup rumit dan sangat beresiko meskipun dengan sihir pemulihan.Keringat dari para dokter dan lainnya pun sudah bercucuran keringat, mereka telah berusaha penuh beberapa jam meskipun secara bersama-sama membaca mantra sihir pengobatan dan pemulihan beberapa kali, namun reaksi penyakit Cupid tidak bereaksi dan berhasil menolak mantra."Kenapa kalian tidak mengizinkannya untuk memakai cairan penyembuh berkat kerajaan, aku sudah tidak tahan melihatnya begini!" seru Kaisar yang lelah menunggu melihat wanitanya terus terbaring dengan mata yang tertutup dan berteriak kesakitan.Empat dari ahli sihir pengobatan terkemuka di Ziarkia
Stefen dengan erat menarik lengan Astra ke kamarnya untuk membuatnya perhitungan, para pelayan dan penjaga di sekitar melihatnya dengan terkejut dan aneh, seolah sepasang kekasih yang sedang berseteru di hari pertunangan mereka langsung hancur dalam satu waktu, sementara Astra menanggung rasa malu dengan menundukkan kepalanya di saat lengannya yang ditarik kasar Stefen. Stefen kembali mengingat kejadian tentang surat, meskipun ia tidak memiliki bukti tentang tuduhan surat, namun ia jadi semakin yakin jika Astra memang pelaku di balik keretakan dirinya dan Laura."Stefen, lepaskan aku! Kau mengkhianatiku, kan? Diam-diam pergi hanya untuk menatap wanita rendahan itu!" terang Astra. Stefen menghempaskan lengannya dengan kasar, Astra melihat pergelangannya yang sedikit memar. Ia berfikir berapa kali pun ia mencoba untuk menjauhi mereka berdua, Stefen tetap saja mencoba mencarinya. "Jaga ucapanmu! Aku akan menikahimu bukan berarti kau adalah istriku!" balas Stefen dengan dingin. Astra ter