Share

50. KOKKINI BARA

Acasha melirik Demian dan menatapnya lama sekali. Tapi, Demian membiarkannya dan berpura-pura tidak tahu.

"Apa dia merasa bersalah?" batin Demian, tetap fokus memperhatikan jalanan di depan.

Setelah dirasa cukup lama hingga membuat jantung Demian berdetak lebih kencang dan salah tingkah, ia menoleh sebentar dan berkata, "Sudah cukup menatapku dan lihat saja pemandangan di luar. Sekarang, aku sedang membawamu berkeliling kota."

"Maaf, Demian. Aku—"

"Sssst. Sudah, aku tidak mau mendengar permintaan maaf darimu. Lihat saja pemandangannya," ucap Demian langsung memotong ucapan Acasha.

"Hmm. Baiklah," lirih Acasha.

Acasha menatap ke luar jendela. Salju tidak turun malam ini, hanya meninggalkan lapisan putih yang sudah menipis karena matahari bersinar cerah akhir-akhir ini. Menyisakan suhu dingin yang masih wajar untuk keluar saat malam hari.

Tampak kerlap-kerlip lampu berwarna-warni menghiasi setiap bangunan, semakin indah ketika dilihat saat mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status