Share

Ch 62

Pagi yang cerah, suara burung begitu ramai di luar sana. Mereka bersiul menemani sang matahari yang sedang naik ke peraduannya. Randika baru tersadar saat mendapatkan telepon deringan pada ponselnya.

Evanya, nama si pemanggil tertera di sana, sudah seharian dia menolak panggilan wanita itu, kini dia memutuskan untuk mengangkatnya. Sebelum menekan tombol hijau, tatapan Randika beralih pada perempuan yang tertidur pulas di sampingnya.

Dia mengecup sebentar pada puncak kepala kekasihnya lalu berjalan menuju pintu keluar untuk mengangkat telepon.

"Hallo Evanya."

"Kau baik-baik saja?"

"Yah."

"Aku mengkhawatirkanmu, bolehkah aku berkunjung ke Mansion untuk melihat keadaanmu?

"Tidak perlu Evanya? Aku baik-baik saja."

"Ayolah Sayang, apa kau tidak merindukan ku? aku menunggumu, merindukanmu dan ingin melihatmu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status