Share

Chapter 118

Ketika mata Arumi terpejam, indera pendengarannya aktif. Arumi mendengar keluh kesah Randika yang dia ungkapkan kepada Minora. Baik pernyataan cinta, juga rasa penasaran tentang seberapa besar amarah kekasihnya. Dan Arumi bersyukur bisa mendengarnya. Dia bisa tahu, seberapa besar cinta dan keseriusan Randika padanya.

Musim telah berganti dari musim gugur menjadi musim dingin. Dan musim dingin kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Musim dingin tahun lalu, dia menangis karena kehilangan kedua orang tuanya. Namun, tahun ini, dia tersenyum menyambut kehidupan barunya.

"Kau seharusnya makan Sayang pipi mu terlihat kurus."

Arumi menampilkan wajah cemberut, dia mengeratkan pelukan kekasihnya. "Aku lapar," ucapnya pelan.

Randika menatap jam tangannya, jam menunjukan sudah lewat tengah malam. Dia yakin para pelayan juga sudah tidur. Dia berfikir sejenak, mungkin saja Minora belum tidur. Randika berg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status