Share

Bab LVIII - Rencana Pemberontakan

Terjatuh dalam kesedihan yang mendalam, sengaja ia tak pernah memberitahukan kesedihannya itu pada temannya. Namun berita itu sudah tersebar dari mulut ke mulut.

“Aku turut berduka atas kematian orang tuamu, Gaston.”

“Tak apa. Kami baru akrab selama satu hari. Itu tidak membuatku sedih.”

“Tapi kau ingin disayang oleh orang tua bukan? Mengingat kita berdua dari lahir tidak punya orang seperti itu.”

“Bagaimana dengan kekuargamu?” tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.

“Keluargaku keluarga kesatria. Mereka semua adalah prajurit, itu kalau laki-laki. Tapi kalau yang perempuan seperti kakak perempuan atau ibuku, mereka bekerja sebagai Penyihir.”

“Wah, sepertinya ramai sekali. Boleh aku ke sana?”

“Boleh!”

Perjanjian mereka akan bertemu di perpustakaan, tapi siapa sangka setelah mengalami kekelaman tersebut dalam keluarga Bruke, Gaston tidak sengaja mendapati sebuah buku asing.

“Seingatku, tidak ada buku seperti ini kemarin. Buku apa ini?”

Sampulnya tebal dan berwarna coklat kehitaman.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status