Sardat merasa puas melihat Rey tidak berdaya melawan para Polisi. Namun, ketika Rey akan di bawa ke mobil polisi, terlihat suara Helikopter di atas jalan raya.Semua orang langsung melihat ke arah Helikopter, mereka semua tertegun ada tiga Helikopter yang sedang terbang diatas jalan raya.Orang-orang berpakaian serba hitam turun dari Helikopter, mereka semua menghentikan mobil yang berlalu lalang agar Helikopter yang membawa Bos mereka bisa mendarat.Setelah jalanan sudah di amankan, Helikopter yang membawa Bos orang-orang berpakaian serba hitam mendarat di jalan.Seorang wanita dengan wajah tegas turun dari Helikopter, dua orang berpakaian serba hitam mengekorinya dari belakang.Wanita itu tampak tergesa-gesa masuk kedalam halaman Rumah sakit. Sardat merasa wanita tersebut sangatlah familiar di matanya, pria itu langsung terkejut ketika mengingat siapa wanita yang datang dengan Helikopter.Sardat bergegas menghampiri wanita tersebut. "Mis Azalea, senang bertemu dengan anda," sapanya
Rey dan Azalea sudah sampai di ruangan Giovani, pria itu langsung terbangun ketika Rey datang.Monica juga sudah tidak ada di sana, ia pulang ke Rumah. Karena dari kemarin tidak pulang hanya demi mengikuti Rey."Azalea, dia yang nantinya akan menjadi CEO Asmodeus Grup, terserah kamu mau mengajarinya dengan cara apa," ucap Rey santai sambil duduk.Azalea menatap Gio dengan seksama, pria itu hanya tersenyum tidak bisa berbicara apa-apa dihadapan wanita yang selama ini sudah mengurus Asmodeus Grup."Tuan, bolehkah saya mengujinya terlebih dahulu? Dari dulu anda selalu mengosongkan posisi CEO kenapa tiba-tiba menunjuknya?" cecar Azalea penasaran.Rey bingung mau menjawab apa, pasalnya ia juga tidak tahu masalah perusahaan, alasannya ingin menjadikan Gion CEO, karena Sistem menyuruhnya. Pria itu berpikir keras untuk mencari alasan yang kuat."Apa kamu meragukanku? Jika begitu kenapa tidak kamu saja yang mencarikannya, terserah kamu mau menaruh dia kerja dimana, tapi aku ingin sebuah posisi
Tanpa sengaja Avril memanggil nama Rey, ia juga dari kemarin tidak melihat Rey lagi, semenjak pria itu tinggal di Apartemen."Kamu mengenal Pemilik Asmodeus Grup, Nak?" tanya Ayahnya penasaran. Avril terasadar, ia hanya tersenyum tipis, lantas menjawab, "mana ada, mungkin hanya mirip saja."Ayah dan Ibu Avril saling menatap, mereka berdua mengangguk mengerti. Memang banyak orang yang mirip di dunia ini."Setelah beberapa tahun akhirnya pemilik Asmodeus Corporation muncul di publik juga, walau gambarnya tidak jelas, tapi sepertinya dia masih muda," ucap Ayah Avril mengamati dengan jelas."Mungkin dia anaknya, sudahlah jangan bahas itu, ayo kita makan!" ajak Ibu Avril lembut.Ayah Avril mengangguk, ia beranjak dari depan TV dan menghampiri meja makan. Avril juga melakukan hal yang sama.Avril terlihat melamun, ia memikirkan pria yang sangat mirip dengan Rey tersebut. Gadis itu pikir tidak mungkin kalau Rey pemilik Asmodeus Corporation, pasalnya waktu awal bertemu pria itu sangat lusuh.
Azalea juga kurang lebih memiliki pemikiran yang sama dengan Avril. Wanita itu menatap Avril dari atas sampai kebawah, memastikan wanita yang di inginkan Tuannya seperti apa."Jadi ini selera Tuan? Wanita tanpa riasan dan penampilannya biasa saja, tapi tetap terlihat cantik?" gumam Azalea bertanya-tanya dalam hati.Secara tidak sadar Azalea sudah menargetkan Rey agar bisa menjadi kekasihnya. Karena dari semua pria yang ditemuinya, menurut Azalea hanya Rey yang masuk dalam kriteria, walau wanita itu belum mau mengatakannya secara langsung."Ada apa kamu kemari, Vril?" tanya Rey memastikan."Berita di TV," jawab wanita itu singkat sambil menundukkan kepala, meremas slempang tasnya."Berita di TV?" tanya Rey balik sambil mengerutkan kening.Avril menganggukkan kepalanya. "Berita di TV mengatakan kalau kamu pemilik Asmodeus Corporation, apakah benar?" tanyanya sedikit canggung.Rey langsung mengangguk tanpa ragu. "Ya, benar. Terus kenapa?" Avril tercengang saat Rey mengakuinya secara lang
Azalea, Avril dan Monica hanya bisa tersenyum getir melihat Rey yang tiba-tiba sudah berada di sana tanpa sepengetahuan mereka.Rey menghela napas panjang, menghampiri ketiga wanita yang sedang ada di apartemennya dan duduk bersama mereka."Apa kalian kira apartemen ku tempat untuk berpesta?" tanya Rey serius.Ketiga wanita itu kompak menggelengkan kepalanya sambil menunduk ketakutan."Apa kalian kira apartemen ku tidak memiliki peraturan?" cecar Rey.Ketiganya kembali menggelengkan kepalanya bersamaan."Shit ...." Rey menahan emosinya, melihat ketiga wanita dihadapannya sedang ketakutan, "bereskan, dan keluar dari apartemen ku!" seru Rey tegas sambil beranjak berdiri meninggalkan ketiga wanita tersebut.Azalea, Avril dan Monica dengan cepat membereskan tempat tersebut dan cepat keluar dari apartemen Rey.Mereka menutup pintu dan menghela napas bersamaan sambil bersandar didinding dekat pintu apartemen Rey."Kenapa kalian tidak bilang kalau Tuan Asmodeus sudah pulang!?" bentak Azalea k
Rey masih tertegun menatap Clara. Ia masih tidak percaya jika wanita yang mengajarinya mengemudi bisa berubah total, seolah ia memiliki sihir."Tuan Asmodeus?" tegur Clara dengan sedikit menggoyangkan tangan Rey."Eh ... i-iya," jawab Rey tersadar."Hihihi ... kenapa? Apa anda bingung dengan perubahan penampilanku?" tanyanya sambil terkikik geli.Rey menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.Clara melepaskan rangkulannya dan menunjuk ke atas. Rey mengikuti jari wanita yang menunjuk kesebuah papan nama Restoran."Restoran Golden Stars, seharusnya anda tahu kalau tempat ini hanya bisa dipesan oleh orang-orang kaya, bukan?" tanya Clara santai.Rey mengerutkan keningnya. "Maksud kamu?"Clara menurunkan tangannya dan menatap Rey sambil tersenyum. "Sebenarnya pengantar Mobil Lamborghini milikmu, dia manajer di Showroom Ayahku. Saat itu aku mengikutinya. Karena penasaran katanya orang yang membeli mobil tersebut merupakan pengusaha kaya dan masih muda, aku ....""Tunggu dulu, jangan bilang
Rey langsung menginjak rem mendadak, akibat terkejut mendapatkan pemberitahuan dari Sistem kalau misinya berhasil. Untung saja tidak ada kendaraan lain dibelakangnya sehingga tidak terjadi kecelakaan."Sistem Ba ...." Rey baru akan bertanya kepada Sistem, tubuhnya tiba-tiba terasa panas.[Mulai mengubah otot dalam tubuh pengguna!]Rasa panas yang di rasakan Rey perlahan bercampur dengan rasa sakit yang luar biasa ketika otot-ototnya mulai bertransformasi.Argh!Teriak Rey dalam mobil dengan keringat bercucuran deras dari seluruh tubuhnya. Pria itu benar-benar seperti mendapatkan siksaan yang sangat menyakitkan.Argh!Rey berteriak lagi saat otot-ototnya perlahan berubah, tubuhnya juga ikut berubah mengikuti perkembangan ototnya.Tubuh kurus Rey perlahan sedikit berisi, perutnya terlihat six pack. Urat-uratnya juga terlihat menonjol keluar.Rey masih meringis kesakitan merasakan perubahan tubuhnya, hingga perlahan-lahan rasa sakit dan panas pun menghilang.[kemampuan Bergerak Cepat tela
Mafia Hammer, merupakan kelompok Mafia yang menguasai dunia gelap kota Andalas. Mereka sudah terbiasa memanipulasi perdagangan kota tersebut dan tentunya bertransaksi barang terlarang secara sembunyi-sembunyi.Hari itu mereka akan bertransaksi Narkoba dengan jumlah cukup besar. Sayangnya Cars, anak dari pemimpin Mafia Hammer harus berurusan dengan Rey, sehingga transaksi harus di gagalkan.Hasilnya mereka yang akan menjual barang terlarang tersebut sangat marah terhadap kelompok Mafia Hammer, pasalnya mereka juga butuh waktu untuk menyelundupkan barang tersebut ke Andalas dan terpaksa pulang kembali.Tentu saja kejadian tersebut menjadi pukulan telak untuk kelompok Mafia Hammer. Karena itulah Pemimpin mereka menyuruh memburu Rey.Hasil rekaman CCTV menjadi patokan mereka untuk memburu Rey, dengan kata lain mereka semua sudah melihat wajah Rey pada saat itu. ***"Brengsek! Kemana kita harus mencarinya?!" raung pemimpin kelompok pemburu Rey menendang ban mobil.Para anak buahnya menundu