Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
"Hei sampah kemarilah!" seru seseorang kepada sosok pria yang sedang beristirahat di trotoar.Pria itu menoleh kearah suara, ia menghela napas ketika melihat orang yang memanggilnya. Namun, pria kurus itu langsung berlari menghampirinya."Ya tuan Moses, ada apa?" tanyanya sambil menyunggingkan senyum."Telan ini, aku akan berikan satu Drago untuk kamu," ucap Moses mengeluarkan permen karet dari mulutnya.Teman-teman Moses yang berada di sana menertawakan pria kurus yang di panggil Moses, mereka semua tahu kalau pria itu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang.Sesuai dugaan mereka, pria kurus mengambil permen karet tersebut dan langsung menelannya tanpa ragu."Gila, dia benar-benar menelannya!""Hahaha ... anjing jalanan memang sangat penurut.""Dasar sampah tidak berguna, mencari uang sampai segitunya."Teman-teman Moses menertawakan dan menghina pria kurus. Namun, pria kurus tidak masalah sama sekali, pasalnya itu semua sudah menjadi kesehariannya."Sudah saya telan tuan Moses,
Rey dibawa ke rumah sakit terdekat dengan mobil bak terbuka, pasalnya mereka takut nyawa pria kurus itu tidak tertolong saat menunggu ambulan datang. Namun, keanehan terjadi ketika Rey dalam perjalanan ke rumah sakit, darah yang merembes keluar dari tubuhnya tiba-tiba masuk kembali.Tidak sampai di situ saja, patah tulang dan luka goresan yang menganga akibat berguling-guling di aspal tiba-tiba pulih dengan perlahan.Rey bagaikan hewan yang terkena tabrak lari, tidak ada yang menjaganya sama sekali, ia tergeletak di bak mobil sendirian. Akan tetapi dengan begitu tidak ada yang melihat tubuhnya yang sedang beregenerasi.[Sistem Terhebat terpasang!]Status System Terhebat level 1 ( 0 / 100 )Nama : Rey AsmodeusUmur : 26 tahunKemampuan : Regenerasi /Menyelesaikan Misi : 0Saldo : 1.000.000 Drago.Selesaikan misi untuk mendapatkan hadiah dan mengupgrade System.]Bersamaan dengan System terpasang, tubuh Rey tiba-tiba yang tadinya kurus menjadi sedikit lebih berisi seperti orang-orang pad
Rey tersentak kaget saat wanita yang mengajaknya itu menanyakan namanya."R-Rey, Rey Asmodeus," jawabnya gugup."Bagus juga nama kamu, seperti aktor film. Salam kenal Rey, aku Avril Selia," ucap wanita itu sambil mengulas senyum."Kita mau kemana Rey?" lanjutnya bertanya."M-Mall, aku mau beli baju," jawabnya masih gugup."Oh ... oke, kebetulan aku juga mau ke Mall," ucap Avril ramah sambil fokus menyetir.Rey tidak berbicara sama sekali setelah itu, ia masih gugup berada satu mobil dengan seorang wanita cantik.Avril sesekali melirik Rey yang tampak tegang duduk bersamanya. Wanita itu melihat penampilan pria di sampingnya tampak sangat lusuh, ditambah pakaiannya bolong-bolon, ia bertanya-tanya dalam hati. Entah mau apa pergi ke Mall.Rey tidak berbicara apa-apa hingga mobil sampai di parkiran Mall. Ia segera turun dari mobil Avril."Terima kasih banyak tumpangannya Nona Avril," ucap Rey saat baru turun dari mobil."Sama-sama," jawabnya sembari tersenyum.Rey menutup pintu mobil berge
Avril jelas saja bingung ketika Rey memberikan barang belanjaan kepadanya. "Rey! Kamu mau kemana?!" panggil Avril keras.Rey masih berlari kearah wanita yang sedang dibawa paksa kedalam sebuah mobil. Terlihat wanita itu mencoba untuk berontak dengan kondisi mulut dibekap."Diamlah, atau ku bunuh!" hardik salah satu penculik sambil menodongkan pisau.Wanita itu seketika terdiam, matanya berkaca-kaca tidak berani berontak lagi melihat pisau penculik yang tampak sangat tajam.Saat penculik baru saja akan memasukkan si wanita, tiba-tiba sebuah batangan besi menghantam kepala pria yang memegangi si wanita.Duak!Brug!Darah segar mengalir dari kepala pria yang memegangi si wanita, ia pun langsung ambruk ke lantai parkiran.Penculik yang lainnya terkejut, begitu juga si wanita, mereka reflek menoleh kearah orang yang memukul pria tersebut. Tampak Rey yang sedang memegang batangan besi yang ia temukan di sekitar parkiran."Cepat lari!" seru Rey.Si wanita tersadar, ia bergegas melarikan dir
Avril menatap Rey lekat-lekat dari atas sampai bawah, penampilannya tidak terlihat sama sekali seperti orang kaya pada umumnya, malah terkesan seperti gelandangan."Hati-hati bisa gak sih?" gerutu Rey sambil memegangi kepalanya yang terbentur."Rey, kamu tinggal di sana?" tanya Avril memastikan, mengabaikan perkataan Rey.Rey hanya mengangguk pelan, pasalnya akan menjawab iya, tapi belum pernah sama sekali tinggal di sana. Boro-boro tinggal melihatnya saja ia tidak pernah.Avril menutup mulutnya tidak percaya, wanita itu menggelengkan kepalanya terheran-heran, seorang pria berpenampilan lusuh memiliki apartemen Golden Home."Kamu kenapa Vril?" tegur Rey kepada wanita yang sudah sangat baik terhadapnya itu."Tidak apa-apa," jawabnya singkat sambil menghirup napas dalam-dalam kemudian membuangnya.Ada banyak hal yang ingin di tanyakan Avril kepada Rey. Namun, wanita itu takut pria yang sedang bersamanya itu ilfil kepadanya, sehingga ia kembali melajukan mobilnya menuju Apartemen Golden H