Share

Suasana Berbeda

“Lo serius nanya?”

Reksa menganggukkan kepalanya. “Lo bahkan pernah nggak mandi waktu kita berangkat ke Jogja, waktu itu kita bahkan naik pesawat dan lo santai aja.”

Anira ingin sekali mencakar wajah polos Reksa saat mengatakan itu. Kenapa pria itu harus mengingatkan bagian memalukan itu padanya.

“Beda!” gumamnya dongkol. Kalau dia tahu suatu saat hatinya akan berdetak untuk Reksa, dia juga tidak akan bersikap semaunya dulu.

Di saat dia peduli pada penampilannya di depan Reksa, pria itu sudah terlalu terbiasa dengan sisi cueknya.

“Beda di mananya?”

Anira menahan tangannya yang hendak mengacak rambutnya frustrasi. “Kan lo sendiri tadi yang bilang kalau takut macet. Membayangkan gue belum mandi di tengah kemacetan, gue belum secuek itu!” gumamnya dongkol.

Hilang sudah mood ambigu tadi, padahal di luar matahari baru saja terbit dan semburatnya sangat cantik menerpa wajah mereka. Namun, suasana di mobil itu sangat jauh dari kata manis.

Anira menyesal tadi sudah terlalu banyak berpik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status