Share

Suruh Dia Masuk

‘Apa tidak bisa denganku?’ Deril menelan sisa kalimat itu di hatinya.

Dengan dia? Sudah syukur, gadis itu masih mau bertemu dengannya.

“Gue? Gue cukup bahagia dengan keadaan sekarang.”

Ayahnya kembali stabil, kakaknya mulai membangun keluarga baru, ibunya kembali bisa tersenyum. Rasanya, Anira sudah mendapat banyak sekali berkah. Hingga dia tidak berani berharap lebih.

Dia takut keserakahannya akan membuatnya kehilangan semuanya.

“Aku juga cukup puas dengan keadaan sekarang,” tirunya. “Jadi? Kita berteman sekarang?”

Deril menjulurkan tangannya. Anira menatap tangan itu sejenak. Kemudian menyambutnya. “Tentu saja, kita selalu berteman.”

Berteman? Keputusan ini apa sudah ketuk palu? Apa ini satu-satunya yang bisa dia harapkan? Pertemanan? Deril menelan ludahnya getir.

Dia ingin mencoba optimis, kalau ini adalah awal baru bagi mereka. Namun, senyum di wajah Anira membuatnya ragu. Masih ada kemungkinan untuknya, kan?

“Ah iya, aku Cuma mau kasih tahu, aku dan Zeva Cuma berteman. Kami s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status