“Sebuah pertarungan akan menjadi ujian masuk yang menarik untuk diikuti. Mari kita lihat sekuat apa murid Kultus Divine Heavenly Demon!” ucap Hao Tian dengan semangat.Hao Tian kurang lebih sudah paham dengan kekuatannya yang hampir setara dengan kekuatan Mo Yue. Jadi dia merasa bisa melewati ujian ini dengan mudah, kecuali jika ada seseorang yang sama kuatnya dengan Mo Yue. Tapi dia tetap penasaran dengan sekuat apa murid-murid dari sekte terkuat Benua Wulin ini.Peraturan dalam pertarungan ini sangat sederhana. Hao Tian akan melakukan pertarungan peringkat yang nantinya akan menentukan peringkatnya setelah ujian masuk selesai. Semakin tinggi peringkatnya, semakin besar pula manfaat yang akan diberikan oleh Kultus Divine. Hao Tian dan pengawas ujian dari Disciple Hall beserta beberapa murid yang ada di peringkat bawah berpindah tempat ke arena lapangan yang letaknya tidak terlalu jauh dari Disciple Hall. Sebuah arena raksasa yang luas berdiri di tengah-tengah lapangan dengan ratusa
“Ayah! Kenapa kau terluka?!” Seorang anak kecil berusia sekitar 10 tahun dengan warna kulit coklat dan mata yang tajam mendatangi ayahnya yang memiliki rupa yang sama dengannya dengan wajah khawatir melihatnya pulang ke rumah dengan keadaan yang cukup parah, tubuhnya penuh dengan luka dan darah. “Sayang!” Seorang wanita dewasa yang sangat cantik dengan rambut yang diikat, juga mendatangi pria itu. “Kekaisaran dan yang lainnya menyergapku dijalan pulang. Sekarang, mereka pasti sedang menuju kemari. Sayang, kau memiliki kecepatan yang lebih tinggi dariku, bawa Tian’er pergi sejauh mungkin!” seru pria itu pada wanita dewasa itu. “Tapi, bagaimana denganmu?!” tanya wanita itu. “Aku akan menahan mereka. Cepat!” Pria itu berseru sebelum menelan sebutir pil untuk memulihkan tenaga dan Energi Spiritual-nya, lalu berbalik ke arah depan rumah keluarga mereka. Wanita dewasa itu menggertakkan giginya dan pergi dengan langkah yang cepat sambil membawa anaknya yang mengamuk tidak ingin meningg
Whoosh! Seorang wanita dewasa dengan pakaian serba hitam melompati atap-atap rumah dan dahan pohon dengan kecepatan tinggi. Auranya terasa sangat tersembunyi sampai membuat orang-orang yang mengikutinya kesulitan mengikuti jejaknya meski sudah dibantu dengan Artefak khusus. Wanita itu membawa seorang anak kecil di tangannya yang gemetar ketakutan. “Kecepatannya sangat tinggi, bagaimana dia bisa memiliki kecepatan seperti itu?” “Bukan hanya kecepatan, teknik penyembunyian auranya juga sangat mengerikan. Kemampuan seperti itu seharusnya hanya bisa dimiliki oleh Assassin tingkat tinggi.” Orang-orang yang mengikutinya adalah orang-orang dengan kecepatan tertinggi diantara kelompoknya, tapi mereka bahkan tidak bisa mengikuti jejaknya. Ranah mereka memang sama, tapi perbedaan kecepatan mereka seperti langit dan bumi. “Menyingkir! Kalian tidak becus hanya mengejar satu jalang saja.” Seorang pria kurus dengan rambut tergerai panjang dan mata sipit terbang dengan aura perak muncul di bela
Knock! Knock! Knock! “Hao Tian, apa kau ada di dalam? Ketua Sekte memanggilmu” Seorang wanita cantik mengetuk-ngetuk pintu rumah kecil di tempat paling sudut Sekte. Brakk! Seorang pemuda berusia 15 tahun membuka pintu. Pemuda itu memiliki kulit coklat, wajah yang tampan, dan mata tajam yang menawan. “Aku sedang berkultivasi, ada apa Ketua Sekte mencariku?” “Aku juga tidak tahu. Kau harus menemuinya untuk mencari tahu,” ucap wanita cantik itu. “Baiklah, aku akan pergi menemuinya,” ucap si pemuda. Kemudian pemuda itu pergi menuju Kediaman Ketua Sekte. Di sepanjang jalan, dia banyak disapa oleh anggota sekte yang semuanya merupakan perempuan dengan paras wajah yang cantik. “Berapa kalipun aku melihatnya, Sekte Demoness memang luar biasa,” gumamnya sembari tersenyum hangat pada setiap perempuan yang menyapanya. “Hao Tian, apa matamu memang setajam itu saat menatap para wanita?” ucap seorang wanita berambut hitam dengan pakaian merah dan hitam yang anggun. “Bukan begitu, Senior Yi
“Adik Tian, tinju tidak punya mata. Jadi, jangan salahkan aku jika kau terluka,” ucap Hai Rong. “Kakak Hai Rong, kita adalah Kultivator, luka adalah hal yang harus dilalui untuk menjadi kuat,” ucap Hao Tian. “Haha, aku suka itu. Kalau begitu mari kita mulai saja,” ucap Hai Rong, yang kemudian mengeluarkan Qi pada kedua tangannya. “Baiklah.” Hao Tian juga mengeluarkan Qi-nya yang berbentuk menjadi api yang membara melingkari tubuhnya. Api itu sangat panas, sampai merubah atmosfir disekitarnya dari dingin menjadi panas. Semua orang yang ada di Arena Pertarungan itu, Para Senior dan Ketua Sekte, terkejut ketika merasakan hawa panas yang berasal dari api yang mengelilingi Hao Tian. Atmosfir di Sekte Demoness itu dipenuhi dengan Energi Yin yang bersifat dingin, tapi api Hao Tian benar-benar membuatnya menjadi panas. Meskipun hanya di sekitar Arena Pertarungan, itu sudah sangat kuat untuk bisa merubah lingkungan Energi Yin manjadi panas. Bummm! Hai Rong memasang kuda-kuda dan Energi Yi
"Ada apa, Kakak Yuren? Apa kau merindukanku setelah tidak bertemu selama beberapa bulan?" tanya Hao Tian sambil menghampiri Ketua Sekte. "Mulutmu nakal seperti biasanya, Hao Tian. Kemarilah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan tentang Kompetisi Nine Nether," ucap Ketua Sekte sambil menepuk sofa panjangnya. "Hmm. Baiklah." Hao Tian kemudian duduk di sebelahnya, menghadap ke arahnya. "Hao Tian, aku tahu betul kekuatanmu itu memang setara dengan para senior-mu, tapi Kompetisi Nine Nether tidak sesederhana kelihatannya. Ada bahaya tersembunyi yang telah disiapkan Nine Nether," ucap Ketua Sekte dengan nada khawatir. "Kau sangat mengkhawatirkanku, Kakak Yuren. Tapi aku adalah seorang pria, aku punya keluarga yang semuanya adalah perempuan. Mau sekuat apapun kalian, harus ada seorang lelaki yang melindungi kalian dan aku adalah lelaki tersebut," ucap Hao Tian dengan serius sambil menatap mata Ketua Sekte. Ketua Sekte balas menatap mata Hao Tian dengan hangat. Dia benar-benar sudah menj
“Ayo, kita tidak bisa terlambat,” ucap Ketua Sekte Yuren di atas seekor bangau putih raksasa, dia ditemani dua Tetua yang kuat di sampingnya. Dilihat dari luar saja, semua orang sudah tahu bahwa Spirit Beast ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Bangau putih ini adalah Spirit Beast milik Ketua Sekte, merupakan Spirit Beast Tingkat Saint yang setara dengan Kultivator Ranah Martial Saint, Snow Crane!Kemudian, 5 murid yang menjadi perwakilan Sekte Demoness untuk Kompetisi Nine Nether naik ke atas bangau salju raksasa itu. Kelima orang itu adalah Hao Tian, Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, dan Deng Yuan, seorang wanita cantik dengan rambut hitam yang diikat.Selain Hao Tian yang ada di Ranah Martial King dan Gu Xin yang ada di Ranah Martial Saint, ketiga lainnya ada di Ranah Martial Emperor yang kuat. Persyaratan untuk mengikuti Kompetisi Nine Nether adalah murid dengan umur yang kurang dari 30 tahun dan kultivasi di Ranah Martial Emperor ke bawah dengan satu Kultivator Ranah Martial Saint
“Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, Deng Yuan! Jangan terlalu banyak menggunakan kekuatan kalian, cukup kalahkan Spirit Beast dibawah Tingkat Saint saja. Untuk Tingkat Saint dan diatasnya, biar kami yang urus!” seru Tetua Tingxian.Jika perjalanannya lancar, mereka akan sampai pada sore hari. Pada malam harinya, akan ada pertemuan antara Nine Nether yang mungkin akan ada pertarungan kecil disana. Meskipun dibilang pertarungan kecil, Kultivator dari Nether tidak pernah segan-segan pada lawannya dalam pertarungan manapun. Jadi, akan lebih baik jika mereka tidak terluka ataupun kekurangan Energi Spiritual sebelum pertarungan itu.Groaarr!Gerombolan Spirit Beast menyerbu ke arah mereka secara bersamaan, setiap dari mereka memiliki kekuatan yang setara dengan Puncak Ranah Martial Emperor dan beberapa diantaranya merupakan Spirit Beast Tingkat Saint.Whoosh~Ketua Sekte naik ke langit secara perlahan dan dengan anggun. Kemudian, aura di sekitar menjadi dingin, dengan angin dingin yang mulai berhem