Share

159. Awal Keributan Di Istana

Kinanti kemudian tersentak, dia segera melepaskan dekapan pangeran Rengkeh kemudian merapikan pakaiannya. ''Terimakasih karena anda telah menolongku.''

Pangeran itu tersenyum kecil, dia hendak mengatakan sesuatu tapi lidahnya sedikit kaku hingga akhirnya suara seorang mengejutkan dirinya.

''Yang mulia, kita tidak bisa terlalu lama disini, kita harus menemui sang Raja. ''Seorang pria seperti seorang pengawal mengingatkan tuannya.

''Baiklah, aku mengerti. Ucap Rengkeh kemudian dia menatap Kinanti beberapa saat sebelum pergi. ''Kita akan bertemu lagi, aku pastikan itu.''

Kinanti tidak menjawab, dia hanya membalas dengan anggukkan kepala. Setelah pemuda itu masuk kedalam kereta kudanya, gadis itu menatap kolam untuk menatap bayangan jodohnya.

Namun alangkah terkejut dirinya, setelah ada sesosok bayangan yang menatap dirinya dari jauh dengan senyum pahit. Wajah jodohnya? Ya, dan sekarang suasana hati pemuda itu mungkin jadi buruk.

Sehingga Kinanti mendongakkan kepala buru-buru, menemukan G
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status