Sehinga pria itu, dari mulutnya keluar buih putih dan bau busuk, dan beberapa saat kemudian dia menghembuskan napas terakhirnya dengan mata melotot.Kini salah salah satu dari mereka sudah mampu dilenyapkan dan bahkan kematiannya sangat tragis.Melihat itu serangga hitam mulai ketakutan saat ini, melihat temannya mati dengan cara menggenaskan, dan satu lagi dalam keadaan kritis karena banyak mengeluarkan darah.Kini tinggal dia sendiri, serannga hitam tidak menyangka sama sekali pria itu memiliki kemampuan yang mengerikan.Hingga salah satu pilihannya melarikan diri dengan secepatnya untuk meninggalkan tempat itu, dan ini bukan pilihan buruk bagi pengecut.Dia berbalik badan, belum sempat dia melangkah tiba-tiba selasih datang mengayunkan kapak besarnya tepat dipundak pria malang itu.Dengan seketika pundak serangga hitam terbelah, darah mengalir membasahi tanah, membuat darah anyir seakan menggelitik bulu hidung.'' Sekarang kita lanjutkan menuju kedepan, '' ucap Cagar Alam, ''Jagat
Melihat hal itu Galuh Tapa dan Bagas Sanjaya, segera mendekati yang mulia Jagat Satria, dan senopati merangkul tubuh raja dalam dekapannya.'' Apakah kamu tidak apa-apa yang mulia?, ucap Aji Bakas dengan khwatir, ''jangan cemaskan aku!, nampaknya aku terkena pukulan tenaga dalam orang itu, tapi tidak akan membuat nyawaku melayang, ''jawab Jagat Satria dengan suara serak.Sebenarnya pukulan itu, membuat tubuhnya tidak bisa bertarung lagi dan serangan tadi membuat tulang pemuda ini mengalami keratakan, tapi mungkin dia tidak ingin senopati terlalu khwatir akan keadaannya sekarang, didepan mereka berdua dia berusaha tetap tegar.Sehinga Galuh Tapa murka terhadap mereka, pemuda ini memancarkan aura kebencian yang begitu besar terhadap musuhnya, apalagi pria yang telah melukai sang raja.Meski wakil komandan itu, pendekar tanpa tanding sama dengan Galuh Tapa, tapi mereka berada ditingkat paling rendah.Sedangkan pendekar pemilik pedang pusaka Lintang Kuning adalah pilih tanding dengan
Setelah terlalu banyak mengeluarkan energi, kini napas Darga tidak beraturan, disebabkan serangan yang dilakukannya terlalu menguras tenaga. Dia beberapa kali mendesah sambil menahan lengan yang telah putus, darah tidak berhenti keluar dari tangannya.'' Bagaimana rasanya, '' ucap Darga, '' sekarang kau tidak bisa berbicara sedikitpun, matilah kau''.Dengan seketika perkataan Darga terhenti, setelah pedang pusaka Galuh Tapa menebas lehernya, entah sejak kapan, tapi pemuda tadi sudah ada dibelakangnya tanpa disadari semua orang disana, termasuk Kinanti.'' tentu saja aku masih bicara'', Galuh Tapa tersenyum sinis, '' tapi kau tidak bisa mendengarnya lagi''.Seketika Kinanti wajahnya yang cemas menjadi cerah kembali, '' kau membuat aku khwatir!''.Disisi lain Macan Kumbang tidak bisa berbuat apapun, nyalinya sekarang telah pudar.Satu-satunya cara agar tetap hidup adalah melarikan diri dari sini, jadi dia tidak menunggu waktu lama, pria itu menggunakan kekuatan terbesarnya dengan
Tiran Putih memandangi stok bubuk hitam yang semakin menipis, jika senjata ini benar-benar habis, maka tidak ada cara selain langsung menyerang mereka dalam jarak dekat.Lalu Tiran Putih menyapu pandangannya melihat sisi lain dari reruntuhan yang masih terlihat tenang, '' jika dipikirkan lagi, disana masih ada Gempar bumi dan Satu jagad yang sedang bertarung, apa mereka baik -baik saja''.'' Berapa lagi sekarang sisa bubuk hitam yang kita miliki, '' tanya Tiran Putih kepada bawahannya.'' Aku rasa cukup untuk sekali serang, ''jawab pria itu yang sedang menghitung.'' Sekitar seratus lima puluh bungkus bubuk hitam, '' hentikan penyerangan '' perintah Tiran Putih, ''sekarang gunakan busur panah dan bergerak keselatan, disana memang ada Satu Jagad, tapi kita harus memastikan bangunan itu tidak terbakar''.Sehingga semua orang menghentikan serangan, sekitar dua ratus orang bergerak keselatan, tapi sebelum mereka meninggalkan posko, Tiba-tiba mereka di terobus seribu pasukan yang datang
lanang Hitam tidak menyukai belati yang digunakan Sudarmanik, yang bisa kembali padanya, jarumnya akan banyak berkurang jika terlalu banyak digunakan, padahal jarum yang digunakan mengunakan bahan dari gading plus, sebagai bahan pembuatnya, lalu direndam pada botol racun yang dibuat pada bahan-bahan khusus.Jika dia teliti, menggunakan jarum yang dimiliki, maka senjata digunakan akan cepat habis, jadi dia harus berhati-hati dalam menggunakannya.Kemampuan jarum itu tentu sangat efektip dalam menyerang dalam situasi sekareang.Namun untuk jarum yang berukuran lebih kecil dibuat dengan menggunakan bahan yang lain, yaitu taring ular tedung mura yang berusia puluhan tahun.Sangat sulit untuk menemukan ular itu, dan lagi pula taring itu hanya sebesar duri mawar.Hingga pada saat situasi yang mulai genting , tiba- tiba tanah disekitar mereka terbelah, menenggelamkan belasan kelompok Kelabang Iblis.Sebuah teriakan yang dipimpin oleh Lanang Hitam menjadi semangat, itu adalah Selasih dan
Setelah itu, Lanang Hitam mulai kesulitan menghindari serangan, dia terlalu banyak mengeluarkan energi hingga menguras tenaga dalamnya, karena mengimbangi kecepatan belati Sudarmanik.''Aku harus melakukan sesuatu, jika terus begini akan membuat energi yang ada akan cepat habis.''ucap Lanang Hitam lirih.Sehingga Lanang Hitam mulai memutar otaknya, agar salah satu jarumnya bisa mengenai tubuh Sudarmanik.Dia terus mencari celah untuk melesatkan serangan dengan cepat, cukup satu saja pada titik vital dan pertarungan akan segera selsai.Namun sejauh ini mereka menggunakan teknik yang sama yaitu serangan jarak jauh, Lanang Hitam tidak memiliki kemampuan bertarung dalam jarak dekat.Padahal pada saat ini, menurutnya lebih efektif menggunakan serangan jarak dekat, apalagi musuh dalam keadaan lengah.'' jika saja, Gempar Bumi disini, pria sombong itu pasti sudah lama mati, '' gumam Lanang Hitam dalam benahnya, diselah-selah jarum yang dia lepaskan, '' tidak, aku harus sedikit memberanika
Hal itu membuat Cagar Alam merasa pemuda yang akan dilawannya telah berhasil mencapai puncak pilih tanding, atau mungkin sudah berada pada pendekar tanpa tanding .Dia benar-benar tidak menduga akan bertemu musuh yang dihadapi nampaknya pendekar yang berilmu cukup tinggi.Sehingga waktu dia memikirkan hal itu, rupanya pergerakkan lawan mulai menyerang.Pada saat yang tak terduga, tiga belati kecil melesat dengan cepat menuju Lanang Hitam.Pria itu tidak berusaha menghindar dengan kondisinya saat ini, jadi dia mengeluarkan jarum untuk menangkis serangan Sudarmanik.Hingga terlihat kilatan api kecil yang menyala dikegelapan malam ketika senjata mereka beradu, membuat suasana yang semakin menantang.Lanang Hitam melepas tiga jarum lalu kemudian empat jarum secara acak, serangan nya kali ini tidak terlalu kuat, jadi Sudarmanik dengan mudah mampu menghindari serangan itu.'' Serangan macam apa ini!, Bahkan lebih kuat dari ketapet anak kecil, ''ejek Sudarmanik, kemudian tertawa kecil
Sudarmanik menjerit kesakitan, suaranya melengking tinggi hingga angkasa gelap berpadu dengan jerit rintih kematian bawahannya.Serangan itu, benar-benar membuat dirinya meraskan rasa sakit yang terus menjalar keseluruh organ tubuh.'' Sial!, serangan ini membuat diriku menderita, ''ucap Sudarmanik, sembari batuk-batuk keras akibat epek racun.ini adalah racun yang lebih kuat, hingga baru beberapa menit saja dia mulai kehilangan pendengarannya, bahkan sekarang pria itu sudah kesulitan berbicara,Sehingga Pemudah yang sedang bertarung dengan Cagar Alam bergerak dengan cepat menuju wakil komandannya, dia beberapa kali memanggil nama Sudarmanik tapi tidak ada jawaban dari pria itu.Sekarang pemudah itu menyadari bahwa Sudarmanik tidak akan bertahan hidup lebih lamah dan dugaannya benar, dalam seketika wakil komandan Kelabang Iblis itu meregang nyawa dengan kehancuran organ tubuh akibat racun yang menjalar.Setelah melihat hal itu, dia memandang Lanang Hitam dengan amarah kebencian.Pemu