Share

74. Tidak Ada Pilihan

Mata sutantri melotot terkejut saking terkejutnya, sekarang ini dia menyadari sesuatu, pedang itu bukan ingin membunuh Galuh Tapa atau juga melahap darah panas dilengan kanan pemuda itu, tetapi sesuatu yang lain.

'' Dia ingin menyatu dengan pemuda itu, ''ucap Sutantri, '' aku tidak pernah mendengar sebuah pusaka menyatu dengan tuannya, tapi aku yakin pedang itu berusaha menyatukan diri dengannya, ini gawat''.

Setelah banyak melahap darah, tiba-tiba saja pedang itu bersinar terang menyilaukan mata.

Tempat itu menjadi terang dan sangat menggangu pergerakkan lawan.

Sementara itu Galuh Tapa sudah tidak sadarkan diri, dia sudah pingsan dua menit yang lalu, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang dideritanya.

Kinanti menatap Galuh Tapa dengan mata berkaca, dia berusaha mendekati tapi energi bening menghalangi, lagi pula cahaya terang membuatnya kesulitan untuk memastikan kondisi pemuda itu.

'' Apa yang harus aku lakukan?, '' Gumam Sutantri dalam benahnya.

Setelah itu, cahaya terang menyi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status