Bab 36. Turnamen Dimulai ( Menjadi Peserta Pertama ) Semua orang sudah berkumpul di area turnamen, kursi penonton sudah penuh dari ujung ke ujung. Semua peserta berjalan memasuki lapangan luas, setelah itu duduk di kursi peserta. Detak jantung berdebar kencang disambut sorakan ratusan juta penonton, Ling memegang dadanya yang begitu gugup, sedangkan Qin Chen dan Qin Yuri melambaikan tangan ke arah semua murid sekte tiga lantai."Qin Chen… ayo semangat!" teriak murid wanita dari sekte tiga lantaiLeona tersenyum hangat ke arah Ling "aku harap dia baik-baik saja!" Tidak lama setelah itu, ratusan kembang api melesat memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba, saat itu juga semua orang kembali berlutut. "Sepertinya ini menyenangkan!" "Ayah… aku ingin mencari suami di turnamen ini!"Raja Liu Hong melihat ke arah putrinya "putriku, pastinya kamu harus memilih peringkat pertama!""Tentu saja, aku mau pria yang kuat!" Keluarga mereka sudah duduk di kursi VIP, pembawa acara memperpanj
Bab 37. Qin Chen Turnamen sudah berlangsung di babak pertama, satu-persatu peserta berhasil lolos ke babak selanjutnya, yang kalah berjalan menuruni arena pertandingan dengan wajah putus asa. Beberapa menit kemudian, satu pertarungan sudah selesai, selanjutnya adalah giliran Qin Chen Vs Wu Dong dari sekte tangan besi. Sekte Tiga Lantai, Sekte Danau Lotus, dan keluarga Qin bersorak mengerikan dukungan."Peserta selanjutnya… Qin Chen dari sekte tiga lantai akan melawan Wu Dong dari sekte tangan besi… kedua peserta dipersilahkan memasuki arena pertandingan untuk bertarung!" teriak Pembawa acara"Qin Chen…. Calon suamiku… kalahkan dia!" teriak satu sosok cantik dari sekte danau lotus"Qin Chen, aku padamu!""Qin Chen, kamu milikku!" "Qin Chen… pujaan hatiku… kamu segalanya!" Wu Dong mengepal erat tangannya "sial… aku kalah keren darinya!" Raja Liu Hong tertawa lantang melihat pemuda yang berjalan menaiki tangga arena pertandingan, begitu banyak penggemar, ia melihat ke arah putrinya y
Bab 38. ( Duel Sengit ) Qin Yuri Vs Wu Yi Arena pertandingan babak pertama masih berlangsung, peserta terakhir bertarung serius dengan jurus-jurus terkuatnya. Kemampuan yang dimiliki Wu Yi mampu membuat Qin Yuri tidak berdaya, Qin Chen dan Ling begitu panik saat mengetahui pedang milik Qin Yuri tidak mampu menebas logam besi di tubuh Wu Yi."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Qin Yuri terguling dengan tubuh memar"Hei bodoh… menyerahlah, cepat katakan menyerah… kamu akan mati kalau terus memaksakan diri!" teriak Qin San Wu Yi menginjak kepala Qin Yuri "haha… inilah akibatnya meremehkan sekte tangan besi!" "Wu Yi, aku peringatkan untuk tidak berbuat macam-macam dengan muridku!" ancam tetua VendorPemimpin sekte tangan besi berdiri "berani sekali kamu mengancam muridku… lihat kebodohannya, sudah tidak berdaya tapi masih bersikeras untuk bangkit!" "Qin Yuri… aku mohon katakan menyerah sekarang, kamu akan terluka parah!" teriak Ling mengepal erat tangannya Wu Yi mencengkeram leher "haha… d
Im 39. Hari istirahat ( Turnamen )Semua orang menikmati hari istirahat setelah babak pertama turnamen, peserta yang lolos ada 10 orang. Di depan sebuah tenda, Ling membakar ikan untuk makan malam bersama Leona. Disisi lain, Qin Chen dan Qin Yuri berkultivasi untuk memulihkan kondisi tubuh, dua sosok begitu gugup menghadapi babak kedua yang akan berlangsung besok pagi. "Sudah matang…!" "Wah, aromanya wangi sekali!" Ling memberikan satu ikan bakar "Ini!" Sambil menikmati ikan bakar, Leona menceritakan perjalanannya menuju ibukota. Qin Mei dan Qin San menghampiri dua sosok yang sedang menikmati ikan bakar, mereka menepuk jidat melihat Ling malah enak menikmati makanan."Kamu kenapa tidak berkultivasi?" tanya Qin San"Kakak Qin San, bagaimana aku bisa berkultivasi kalau aku lapar sekali!" "Haha… terserah kamu saja, aku tidak tanggung jawab kalau kamu di hajar orang saat babak kedua nantinya!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" tenda Qin Chen hancur di hembus gejolak energi "Aaaaaaaaaa
Bab 40. Babak kedua ( Turnamen )Di pagi buta, semua orang sudah berdatangan menuju turnamen pertandingan, sedangkan semua peserta masih tertidur pulas. Untuk bisa menonton langsung, kursi penonton jadi rebutan semua orang, semua prajurit kerajaan kewalahan mengatasi banyaknya pengunjung, beberapa saat kemudian suara ayam berkokok membangunkan semua peserta. "Ah… ternyata sudah pagi!" ucap Ling mengusap mata yang masih mengantuk"Leona, sudah pagi…!""Iya!" "Ayo kita sarapan dulu!" "Oke!" Setelah selesai menikmati makanan, semua peserta berkumpul lalu berjalan memasuki turnamen besar, semua orang bersorak melihat 10 peserta berdatangan. Qin Chen melambaikan tangan ke arah semua orang, sedangkan Ling menunduk malu karena tidak biasa dihadapan orang banyak, immortal Ling Fan ayah Ling hanya menggelengkan kepalanya."Ayah yakin kamu memenangkan turnamen ini!" ucap satu sosok di balik awan Semua peserta sudah duduk di kursi masing-masing, setelah itu keluarga kerajaan berjalan memasu
Bab 41. Babak Kedua ( Turnamen )Satu perwakilan dari sekte Kincir Air lolos ke babak semifinal, sedangkan perwakilan sekte danau lotus sudah sepenuhnya gugur dan tidak ada yang bisa bertanding lagi. Pertarungan sedang berlangsung, waktu pertandingan terus berjalan, tidak lama setelah itu giliran Qin Yuri untuk bertanding."Yang kita tunggu-tunggu, Qin Yuri dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… dua peserta dipersilahkan untuk memasuki arena pertandingan!" "Aaaaaaaaaaa….!" teriak penonton kegirangan"Hoi…!" sorak semua orang Qin Chen berdiri "apakah kamu yakin menggunakan pedang itu lagi?" "Tidak apa kewan… biarkan aku berjuang sekali lagi?" "Baiklah, aku harap kamu berhasil mengalahkan perwakilan sekte bunga dosa!""Em!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" sosok cantik berjubah hitam dengan corak bunga mawar merah mendarat di tengah arena pertandingan"Ini gila… apakah Qin Yuri bisa menang melawannya?""Aku juga tidak tahu!" Qin Yuri berjalan menaiki tangga, ia
Bab 42. Bintang TurnamenSemua orang bersorak gembira saat pembawa acara sudah kembali, pertandingan akan dilanjutkan sebentar lagi. Ayah Qin Chen meminta prajuritnya untuk memukul gendang memberikan dukungan kepada putranya, hal itu membuat keadaan semakin meriah, nama Qin Chen menjadi topik utama di pembicaraan semua orang, di tambah lagi Qin Chen memiliki pedang tingkat legend. Pembawa acara mengangkat tangan "pertandingan dilanjutkan!""Hoi…!" sorak semua penonton kegirangan "Inilah saat yang di tunggu-tunggu… siapa lagi kalau bukan Bintang kita Qin Chen dari sekte tiga lantai akan melawan Hun Li Di dari sekte bunga dosa… dua peserta dipersilahkan untuk menaiki arena pertandingan!" "Hoi….!" "Aaaaaaaaaa…!" teriak semua wanita tergoda ketampanan Qin Chen "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Hun Li Di mendarat di tengah arenaQin Chen berjalan sambil melambaikan tangan ke arah semua orang, suara gendang dipukul oleh pasukan Keluarga Qin untuk mendukung tuan muda mereka, di atas langit
Bab 43. Cemburu butaTurnamen babak kedua sudah selesai, semua orang di buat terhibur dengan pertandingan luar biasa, sekte tiga lantai menjadi perbincangan di tempat-tempat bersantai semua orang. Putri Liu Yin mengundang lima peserta yang tersisa untuk makan-makan di istana, sekarang semua orang menuju Istana megah."Qin Chen, bagaimana ini… kira-kira makanan apa yang mereka sediakan?" bisik Ling "Tenang saja, ada aku!" "Haha…!" Tidak berapa lama, dua sosok tiba di depan gerbang istana, dari luar bangunan besar berlapis emas sudah terlihat. Penjaga mengantarkan Ling dan Qin Chen untuk menuju aula, disana sudah terlihat tiga peserta lainnya. Semua orang melihat ke arah pintu masuk, Qin Chen dan Ling membungkukkan badan memberikan hormat."Hormat Putri!" "Qin Chen, Ling… silahkan duduk!" ajak putri Liu Yin menuangkan air minum"Terimakasih!" Semua orang menikmati makanan bersama, keadaan benar-benar hening dan terasa tidak nyaman, lima peserta makan satu meja tentunya tidak mungki