Bab 44. Babak Ketiga Turnamen Di pagi hari, semua orang kembali berdatangan menuju area turnamen. Semua peserta juga bersiap-siap untuk bertanding, mereka masih sangat mengantuk karena malam tadi tidak bisa tidur. Sorakan penonton terdengar ke tempat beristirahatnya semua peserta, terompet berbunyi memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba. Ling menghela nafas saat Qin Chen meninggalkannya lebih dulu, ia tidak tahu apa yang ada pikiran temannya sampai begitu marah besar. Sambil berjalan Ling menggunakan pita hitam, ia melihat ke arah ratusan ribu penonton bersorak memberikan dukungan."Hoi….!" "Kakak Ling… kamu pasti bisa!" teriak kelompok anak yatim di kursi penonton Pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, keadaan hening menunggu sosok tua berbicara."Semuanya….!" teriak pembawa acara mengangkat kedua tangan"Hoi…!""Hari ini adalah penentu untuk babak final selanjutnya… lima peserta dipersilahkan menaiki arena pertandingan!" Lima peserta terakhir berjalan
Bab 45. Qin Chen Vs Wang JinDentuman keras terdengar sampai keluar arena turnamen, sudah setengah hari pertarungan berlangsung. Diatas langit dua naga bertarung dengan kekuatan besar, di bawahnya Qin Chen melawan Wang Jin, keadaan turnamen hening tanpa ada yang bicara, semua penonton terdiam menyaksikan pertarungan dua peserta. Efek dari naga emas membuat Qin Chen kebal terhadap senjata yang digunakan Wang Jin, ditambah aura leluhur keluarga Qin yang memberikan dukungan penuh. Arena pertandingan terbelah 100 bagian akibat benturan kekuatan, Wang Jin melemparkan tombaknya."Yaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Brengsek…!" terak Qin Chen keluar dari kabut tebal"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Wang Jin terlempar ke atas langit lalu mendarat di atas kepala naga biru "Amarah Naga Biru!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Naga biru menebakan energi spiritual ke arah Qin Chen yang berada di tengah arena, Qin Chen berdiri di atas pedang terbang lalu mendarat di atas kepala naga emas, setel
Bab 46. Ling Vs Hun Men Satu hari berlalu, di pagi hari yang begitu cerah terlihat penduduk berdatangan menuju turnamen pertandingan, banyaknya orang membuat siapa saja harus berdesakan untuk masuk, dalam waktu singkat kursi penonton sudah terisi penuh. Terompet berbunyi memberitahu kalau Keluarga kerajaan sudah tiba, saat itu juga ratusan juta penduduk berlutut secara bersamaan."Hormat Yang Mulia!" ucap semua penonton "Terimakasih, bangunlah!" Raja Liu dan keluarganya duduk di kursi VIP, pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, semua orang bersorak ketika turnamen hendak dimulai."Penonton…!""Hoi….!" "Hari ini adalah pertandingan terakhir dari babak ketiga… kalian pasti tahu siapa yang akan bertanding bukan? Langsung kita sambut saja!""Hoi…!""Ling dari sekte tiga lantai melawan Hun Men dari sekte bunga dosa… kedua peserta dipersilahkan untuk memperlihatkan diri!""Hoi…!" Satu sosok melesat cepat mengejutkan semua orang, Hun Men melompat kesana-kemari dengan p
Ban 47. Pertarungan SengitDi tengah arena pertandingan pemuda menggunakan pita hitam berdiri, bola mata bersinar keemasan membuat siapa saja yang menatapnya terkena serangan mental. Hun Men merapalkan segel tangan saat melihat Ling mengeluarkan kekuatan besar, semua penonton begitu tegang menonton jalannya pertarungan."Ling… kamu kira aku tidak memilikinya!" ucap Hun Men menarik Kultivasi suci "Yeaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Ini gila… gunakan formasi pelindung!" teriak Jenderal Wang memerintahkan pembawa acara"Baik!" Formasi Pelindung di aktifkan, dua sosok di arena dalam mode mengamuk, arena pertandingan retak seribu lalu hancur menjadi batuan kecil, semua orang bersorak gembira menantikan mereka beradu kekuatan. "Yeaaaaaaaaaa…!"Trak-DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Kehampaan retak seribu saat dua buah pedang berbenturan, kilatan cahaya menghiasi arena pertandingan, gerakan dua peserta semakin cepat dan tidak bisa diikuti oleh mata telanjang, langit bergemuruh dengan
Bab 48. Babak Final Wang Jin dinyatakan mendapatkan juara tiga, sekarang waktu perebutan juara satu dan dua. Semua orang berkumpul untuk menonton pertandingan, semua kursi penonton sudah penuh. Suara sorakan menggetarkan jiwa semua orang, kembang api melesat terbang memberitahu kalau keluarga kerajaan sudah tiba di tempat tersebut."Berlutut…!" teriak semua Prajurit"Meriah sekali… aku juga tidak sabar ingin menyaksikan langsung babak final ini… berdirilah!" ucap Raja Liu Hong Putri Liu melihat kesana kemari "Wah… dimana dia ya!" "Masih bersembunyi!" bisik Ratu kepada putrinya Keluarga kerajaan duduk di kursi VIP, pembawa acara melesat terbang menuju arena pertandingan, semua orang bersorak gembira melihat acara turnamen akan segera dimulai."Penonton…!" "Hoi….!" "Hari ini adalah babak Final Turnamen ini… kalian pasti tahu siapa yang akan bertanding?" "Hoi…!" sorak semua orang "Langsung kita sambut saja, dua peserta kita… Qin Chen dan Ling dari sekte tiga lantai!" "Kakak Ling
Bab 49. Akhir turnamenPertarungan babak final memakan waktu satu hari satu malam, semua orang tetap duduk di kursi penonton untuk menunggu hasil pertandingan. Dua peserta yang tidak lain adalah Qin Chen dan Ling berdiri mengatur nafas lelah, sekujur tubuh dipenuhi luka-luka, kekuatan leluhur membuat batu-batu sekitar bergetar. Perlahan matahari mulai terbit memerangi arena pertandingan."Yeaaaaaaaaa…!" teriak dua sosok berlari"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Aku tidak akan kalah!" teriak Ling melancarkan tendanganQin Chen menangkap kaki "akulah yang akan mendapatkan juara satu!" ucapnya ingin membanting Ling memutar badan mengincar bagian tubuh "mari kita lihat siapa yang akan bertahan sampai garis akhir!"Qin Chen menundukkan badan mengepal erat tangannya "aku tidak takut!" "Terimalah ini!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ling terdorong mundur, darah segar kembali di muntahkan. "Tinju Batu Giok!" "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Qin Ch
Bab 50. Kota 1000 tangga di serang Acara turnamen sudah selesai, semua orang dari beberapa sekte pergi meninggalkan ibukota kerajaan, di jalur utama menuju kota 1000 tangga dua sekte melakukan perjalanan bersama. Sebagai tanda persahabatan, Qin Chen berencana memberikan emas yang didapatkan kepada sekte danau lotus, sedangkan emas yang ada di tangan Ling digunakan untuk kebutuhan sekte tiga lantai.Tetua Qin Yang berhenti berjalan "saudaraku, terimalah emas ini… aku tahu kalian membutuhkannya bukan, aku harap kamu tidak menolaknya!" Tetua He merasa terharu "Qin Yang, dan kalian semua… terimakasih Banyak, aku akan mengingat kebaikan kalian semua!" "Haha… paman, tenang saja… kami masih memilikinya, anggap saja itu sebagai persaudaraan!" ucap Ling memperlihatkan 100.000 keping emas "Haha… iya paman, ambil saja!""Terimakasih? Kalau begitu kita akan menuju jalan pulang!" "Iya!" Semua orang memberikan hormat atas pemberian dari sekte tiga lantai, sekte danau lotus berbalik pergi ke
Bab 51. Merebut kembali kota 1000 tangga Sekte tiga lantai berduka atas serangan yang dilakukan kerajaan Den De, semua orang menunggu pemimpin keluarga Qin dan pasukan kerajaan. Di bawah kegelapan malam terlihat Ling berkultivasi sendirian, ia mendapatkan keistimewaan di tahap lima yaitu mampu merespon sekitar apabila ada bahaya. "Terimakasih leluhur!""Haha… untuk saat ini kamu tidak bisa langsung ke tahap enam, tapi kamu mendapatkan keistimewaan di tahap lima… itulah kelebihan kultivasi suci!" "Iya!" "Sekarang cobalah!" Ling memfokuskan pikirannya, pendengaran semakin tajam dan bisa merasakan setiap benturan angin kulit tubuh, respon otak juga semakin baik."Luar biasa… aku merasakan jejak gelombang energi meskipun sekecil apapun, ternyata ini sangat berguna!""Haha… aku sudah bilang, itu lebih bagus daripada yang lain dan bisa membantu pertarungan mu… sekarang aku akan mengajarimu teknik dasar dari keluarga Ling, Teknik Bertarung Ayam Hutan!" "Apa …. Tehnik apa itu, aku baru