Saat ini, dua orang murid Hua Tuo pada akhirnya berhasil menyusul keberadaan kelompok Heng Juesha yang telah lebih dulu pergi dan meninggalkan mereka di belakang.Namun, setelah mereka dapat menyusul, tiba – tiba mereka melihat Heng Juesha malah bergerak ke arah sebaliknya, “Apa yang dia lakukan?” tanya salah satu di antara mereka.Rekannya menjawab, “Entahlah, mungkin dia-“Belum sempat mereka dapat mencerna kedatangan Heng Juesha yang tiba-tiba. Pria itu dengan cepat dapat menyusul keduanya hanya dalam beberapa tarikan nafas, “Kalian berdua! Dimana Tabib Hua?” tanya Heng Juesha kepada dua orang itu.“Guru.. Dia masih berada di belakang!” timpal salah satu dari mereka, “Ini semua salah kami..” sahut yang lain.“Sial, dia tidak mungkin dapat bertahan lebih lama.. Dia sudah sangat kelelahan.” Ucap Heng Juesha, “Kalian pergilah lebih dulu dan temui muridku! Mereka menunggu di tepi Hutan Siluman.”Namun baru beberapa detik Heng Juesha berkata demikian, tiba – tiba Yu Lian datang ke arah
Saat ini, Heng Juesah dan Hua Tuo serta Yu Lian berniat untuk meninggalkan tempat tersebut secepat mungkin dan berharap jika mereka dapat lolos dari sana.Namun karena banyaknya musuh yang menyeranng, mereka menjadi lambat dalam melakukan pergerakkan. Hal itu karena mereka harus mengatasi musuh yang terus berdatangan.“Yu Lian, Lingdungi aku! Aku membukakan jalan untuk kita..”“Baik Ketua.. Aku akan melindungi mu.”Sementara itu, Hua Tuo yang telah banyak menerima luka pada bagian tubuh, tidak dapat melakukan serangan kepada musuh. Ya, luka yang dia derita telah banyak menguras darah dari dalam tubuhnya.Meski pria tua itu masih ingin bertarung, akan tetapi keinginannya di tolak oleh Heng Juesha. Hal itu di karenakan, jika Hua Tuo terlalu banyak melakukan gerakan, maka luka ia derita akan semakin parah.Pada akhirnya, dia hanya dapat berharap pada dua orang tersebut sebelum mereka tiba di tepi Hutan Siluman, “Sebaiknya tinggalkan aku! Aku hanya menjadi beban bagi kalian berdua.” Ucap
Saat ini, ketiga orang itu sempat menjadi panik, terutama Heng Juesha sendiri yang merasakan dirinya terluka akibat menahan serangan dari Tong Guan.Melihat Heng Juesha yang sudah terluka pada bagian tangannya, Hua Tuo sempat berdecak karena ia terlambat memberi tahu, jika kekuatan dari pria itu sangatlah kuat.Hua Tuo bahkan beranggapan, dirinya dan Tong Guan memiliki tingkat kekuatan yang sama, akan tetapi pria itu sedikit unggul darinya, di karenakan ia dan Tong Guan memiliki usia yang terpaut cukup jauh berbeda.“Heng.. Mundurlah dari sana! Dia bukan lawan yang pantas bertarung dengan mu.” Ucap Hua Tuo memperingatkan.Dengan keadaan dirinya yang sudah cukup banyak menderita luka, Hua Tuo tidak dapat berbuat banyak selain memperingatkan kedua orang itu untuk segera mundur dari pertarungan.Namun tentu saja Tong Guan tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ketika dirinya merasa lebih unggul dari Heng Juesha, terlebih lagi Hua Tuo tidak dapat memberikan bantuan.Seakan tidak ingin mem
Tong Guan menjelaskan, jika tidak ada satupun orang yang dapat keluar dari hutan Siluman itu, ketika ada orang yang mencoba memasukinya.Hal itu telah terjadi berulang kali, bahkan dia sendiri sudah pernah merasakannya ketika mencoba memasuki tempat tersebut.“Lalu apa yang membuat kau bisa selamat Ketua?” tanya Zihan antusias.Tong Guan menarik nafas satu kali sebelum dia menjawab, “Entahlah.. Mungkin aku hanya beruntung.” Timpalnya sembari menatap ke arah tiga orang yang semakin menjauh dari mereka.Zihan ikut memperhatikan kepergian orang – orang itu sebelum dia kembali berkata, “Jadi kita akan membiarkan mereka pergi begitu saja Ketua?” tanya pria itu.“Tentu saja tidak, aku akan mengejar mereka! Sementara dirimu lebih baik kembali dan laporkan semua kejadian pada Syaoran.”“Tetapi Ketua! Aku ingin membalas perbuatan mereka.”“Jangan membantah! Kau hampir saja mati jika aku tidak-““Ketua, maafkan atas kelancangan ku. Aku akan melaporkan semua ini pada Ketua Syaoran.”Setelah beb
Waktu berlalu sangat cepat, tidak terasa dua hari sudah berlalu. Ling menatap jauh ke arah utara sembari memegangi potongan kitab Dewa Naga yang telah di berikan oleh Guan Ping kepadanya.Dia merasa gelisah, seolah ada sesuatu yang tengah membebani dirinya. En Jio menyadari hal itu dengan cepat lalu mendekati pemuda tersebut.“Ling, apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya En Jio sembari menatap wajah pemuda itu.Kedatangan En Jio membuat Ling menghela nafas satu kali, sebelum dirinya menjawab, “Perasaan ku tidak enak Guru! Semenjak kepergian Guru Heng aku selalu memikirkan keadaan mereka.. Apa kau juga merasakan hal yang sama denganku Guru?”En Jio kembali menatap Ling beberapa detik, sebelum ia juga menghela nafas satu kali lalu menjawab, “Tentu saja aku memikirkan mereka, tetapi-“ ujar En Jio sembari menatap kearah utara, “Kau tidak perlu hawatir, Heng pasti akan segera kembali dan membawa kabar baik.”Mendengar hal itu, Ling bereaksi dengan menganggukkan kepala satu kali sebelu
Saat ini Heng Juesha dan Yu Lian serta tabib Hua Tuo telah melakukan perjalanan untuk melewati hutan Siluman.Hampir dua hari mereka berjalan, akan tetapi mereka bahkan tidak dapat menyusul tiga orang anggota mereka yang sudah lebih dulu memasuki hutan tersebut.Hal itu membuat mereka merasa hawatir terhadap tiga orang anggotanya yang entah masih hidup atau sudah mati.“Aku harap mereka sudah berhasil melewati hutan ini..” ujar Heng Juesha.Mendengar hal itu, Hua Tuo menggelengkan kepalanya sebelum dia berkata, “Tidak semudah itu! Namun aku juga berharap mereka dapat melewati hutan ini dengan selamat.” Timpalnya, “Ini sangat aneh.. Seharusnya di tempat ini sangat banyak sekali Siluman, tetapi-“ ujarnya, “Sampai saat ini tidak ada satupun Siluman yang menampakkan diri.”Dengan perkataan Hua Tuo barusan membuat Heng Juesha serta Yu Lian merasa lega, “Bukankah itu bagus tabib Hua? Mereka mungkin sudah meninggalkan hutan ini!”Yu Lian berkata sembari menatap pria tua itu dengan antusias,
Saat ini Heng Juesha dan Yu Lian serta Hua Tuo kembali melanjutkan perjalanan mereka, setelah berhasil mengatasi Siluman yang telah menyerang mereka beberapa waktu yang lalu.Hua Tuo tampak memperhatikan sekitar, ketika dia merasa dari arah samping kiri dan kanan terdapat ratusan Siluman yang sedang mengincar mereka.Namun Hua Tuo tampak tidak begitu memperdulikan kehadiran parah Siluman itu dan lebih memilih untuk tetap melangkah ke arah depan.“Kita harus segera mencari tempat persembunyian atau kita tidak akan dapat keluar dari hutan ini hidup – hidup!” ujar Huo Tuo memperingatkan.Heng Juesha dan Yu Lian mengangguk hampir bersamaan lalu dengan cepat mengikuti langkah kaki Hua Tuo. Ya, dua orang itu juga menyadari kehadiran ratusan Siluman yang sedang mengincar mereka dari kegelapan.Namun, aksi mereka tidak berjalan dengan mulus. Satu demi satu Siluman itu mulai bergerak untuk menyerang tiga orang tersebut.Hua Tuo berdecak ketika menyadari para Siluman itu mulai bergerak ke arah
Saat ini, Fang dan dua orang murid Hua Tuo berniat untuk melanjutkan istirahat mereka, ketika merasa aman dari para Siluman yang sedang mengintai mereka.Namun keadaan tidak berjalan dengan mulus, ketika mereka menyadari para Siluman berkeliaran dari arah luar. Ya, tampaknya mereka sedang mencari sesuatu.Mendapati hal tersebut, Fang dengan cepat menarik diri untuk kembali bersembunyi setelah dia sempat melihat ke arah luar dengan penampakkan para Siluman yang begitu banyak.“Celaka! Semoga mereka tidak melihatku barusan.” Gumamnya pelan.Dengan nafas yang memburu, Fang mendekati dua orang murid Hua Tuo yang berada tidak jauh dengannya, “Apa yang terjadi Kakak Fang?” tanya dua orang itu hampir bersamaan.Fang menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum ia menghela nafas, “Para Siluman itu sepertinya melihatku barusan, tapi semoga itu hanya perasaan ku saja,” jawabnya.Mendengar hal tersebut, dua orang murid Hua Tuo itu langsung menjadi panik dan merubah keadaan semakin kacau, “Merek