Saat ini, Fang dan dua orang murid Hua Tuo berniat untuk melanjutkan istirahat mereka, ketika merasa aman dari para Siluman yang sedang mengintai mereka.Namun keadaan tidak berjalan dengan mulus, ketika mereka menyadari para Siluman berkeliaran dari arah luar. Ya, tampaknya mereka sedang mencari sesuatu.Mendapati hal tersebut, Fang dengan cepat menarik diri untuk kembali bersembunyi setelah dia sempat melihat ke arah luar dengan penampakkan para Siluman yang begitu banyak.“Celaka! Semoga mereka tidak melihatku barusan.” Gumamnya pelan.Dengan nafas yang memburu, Fang mendekati dua orang murid Hua Tuo yang berada tidak jauh dengannya, “Apa yang terjadi Kakak Fang?” tanya dua orang itu hampir bersamaan.Fang menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum ia menghela nafas, “Para Siluman itu sepertinya melihatku barusan, tapi semoga itu hanya perasaan ku saja,” jawabnya.Mendengar hal tersebut, dua orang murid Hua Tuo itu langsung menjadi panik dan merubah keadaan semakin kacau, “Merek
Kedatangan Ling di tempat itu membuat Fang masih tidak merasa percaya dan menganggap jika dirinya sedang berhalusinasi.Namun setelah beberapa saat ia sadar, jika keberuntungan sedang berpihak kepadanya untuk satu kali lagi, akan tetapi dengan kehadiran Ling di tempat itu bahkan tidak membuat ia cukup merasa tenang.Meski dia tahu kemampuan Ling dalam bertarung sangat hebat, akan tetapi dia masih meragukan kemampuan pemuda itu, karena usianya yang masih sangat muda.“Apa yang sedang kau fikirkan? Cepat katakan dimana Guruku?” bentak Ling membangunkan lamunan Fang.Fang membuka matanya lebar lalu menarik nafas dengan dalam sebelum dia berkata, “Ketua Heng berada di sana.. Mereka sedang membutuhkan bantuan!” ujar Fang sembari menunjuk ke arah hutan, “Seharusnya mereka sudah berada di sana, atau mereka masih-“Mendengar hal itu, Ling mengangkat kedua alisnya lalu meminta penjelasan yang lebih jauh lagi, sebelum dia dapat memutuskan tindakan yang tepat.Beberapa informasi terkait gurunya
Saat ini, Tong Guan sedang menghadapi masalah. Ya, para Siluman itu rupanya memiliki kemampuan yang cukup hebat, sehingga dirinya sedikit kesulitan untuk mengalahkan mereka dalam waktu singkat.Beberapa jam telah berlalu, ia dan seluruh pasukannya yang tersisatelah menguras tenaga cukup banyak, tetapi semua usaha yang mereka lakukan akhirnya mulai membuahkan hasil.Perlahan tapi pasti, para Siluman telah banyak yang mati akibat serangan Tong Guan sendiri, sebaliknya keadaan tidak jauh berbeda dengan pasukannya yang sudah banyak yang mati pula, akibat di bantai oleh Siluman.“Ini tidak sesuai rencana.. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin para Siluman ini kembali setelah rombongan itu sudah lebih dulu memasuki hutan ini. Apa semua ini salahku? Tidak, tidak mungkin!”Tong Guan menggelengkan kepalanya beberapa kali, sebelum ia menduga jika aksinya beberapa saat lalu telah menarik perhatian Para Siluman.Keringat dan darah Siluman telah membasahi seluruh tubuhnya, rasa marah ber
Saat ini, puluhan Siluman mati akibat serangan dari Ling yang tidak berhenti melakukan aksi pembantaian, terhadap para Siluman tersebut.Namun para Siluman tersebut bahkan tidak berhenti menyerang Ling hampir bersamaan, sehingga menyebabkan pertarungan tiada henti-hentinya di antara kedua belah pihak.Ling menerima semua serangan para Siluman itu dengan santai, seolah menganggap remeh kamampuan dari Siluman tersebut.“Aku harus mengakhiri ini dengan cepat.. Tidak ada waktu lagi untuk bermain dengan mereka!” gumamnya sembari menebaskan pedang.Wush.Tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arah para Siluman tersebut, sebelum akhirnya serangan dari ke tujuh pedang angin itu membelah tubuh setidaknya seratus Siluman dalam sekali serangan.Setelah memberikan serangan dengan jurus Tebasan Tujuh Bintang, Ling kembali melesat ke arah para Siluman untuk menebas satu demi satu dari Siluman tersebut.“Hia.. Tarian Burung Merak!”Ling kembali menggunakan jurusnya yang membuat ia bergerak sanga
Pada saat ini, Tong Guan sempat menarik diri dengan menghentikan serangannya terhadap Yu Lian yang berada tepat di depannya.Dia melakukan hal tersebut karena merasa terkejut ketika tebasan yang dia lakukan terhadap Yu Lian, dapat di hentikan oleh serangan jarak jauh.Tatapan matanya tepat dari arah sumber serangan, akan tetapi belum sempat ia memastikan dari siapa serangan itu berasan, tiba-tiba tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arahnya.“Cih! Siapa yang melakukan serangan ini?” ucapnya.Tidak sampai satu detik, pedang angin itu sudah berada di dekatnya, tetapi Tong Guan bergerak dengan cepat, untuk menangkis serangan itu menggunakan pedangnya.Bam.Ledakan terjadi ketika Tong Guan berhasil menangkisnya, tetapi serangan tidak berhenti begitu saja, saat ini ia harus menghadapi beberapa pedang angin yang tersisa.“Bedabah.. Aku tidak pernah melihat serangan semacam ini sebelumnya. Siapa yang melakukan ini?”Tong Guan masih merasa bingung dengan serangan barusan, tetapi ia tida
Saat ini, Ling melesat dengan kecepatan tinggi untuk memberikan serangan terhadap Tong Guan yang masih dalam keadaan terbaring di tanah.Namun setelah melihat Ling bergerak ke arahnya, Tong Guan langsung bereaksi dengan kembali bangkit lalu memasang kuda-kuda.Melihat reaksi pria itu, Ling sama sekali tidak perduli dan masih melakukan gerakan untuk melukai Tong Guan.“Hia..!!”Ling melancarkan aksinya yang membuat pria itu menelan ludah sebelum ia sempat bereaksi untuk menahan serangan tersebut.“Cih!”Tong Guan berdecak pada saat tebasan pedang Ling mengenai pedang miliknya, “Tekanan macam apa ini? Tidak mungkin Bocah ini memiliki kemampuan yang sangat tinggi.. Sial! Dia terlalu kuat.”Dia bergumam sembari menahan serangan yang di lakukan oleh Ling, tapi rasa ingin meluapkan amarah dalam dirinya sudah mencapai batas, hingga membuat ia berkata, “Jangan meremehkan kemampuan ku Bocah sialan!”Mendengar perkataan tersebut, Ling tidak menanggapinya, melainkan ia terus melakukan gerakan m
Beberapa saat berlalu, pada akhirnya mereka dapat keluar dari hutan Siluman dengan keadaan selamat, meski sempat mendapat kendala karena serangan dari para Siluman yang masih berusaha untuk menyerang.Setelah berada cukup jauh dari hutan tersebut, mereka tidak langsung berhenti melainkan terus berjalan untuk menemukan tempat yang cukup aman, akan tetapi di perjalanan itu mereka kembali bertemu dengan dua orang murid Hua Tuo.Melihat keberadaan dua orang tersebut, Hua Tuo berjalan sedikit lebih cepat dari yang lainnya lalu memeluk mereka satu persatu.“Aku bersyukur kalian selamat!” ujar Hua Tuo sembari tersenyum dengan manis.Kedua orang murid pria tua itu langsung meneteskan air mata pada saat bertemu dengan gurunya, tetapi hal itu tidak berlangsung dengan lama karena merasa malu akan hal tersebut.Namun mereka berdua sempat membuka mata dengan lebar pada saat melihat Ling yang berada di dekat Heng Juehsa serta Yu Lian, tepat dari arah belakang pria tua itu.Mereka cukup terkejut den
Gianjoyo dan Kirana bisa dikatakan orang yang beruntung saat mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang mereka namai Lengkukup. Dia memiliki bakat seorang pendekar sejak kecil, Lengkukup diberkahi kemampuan mempelajari sesuatu dengan cepat.Kemampuannya itu tentu menjadi daya tarik bagi sebagian orang, tetapi beberapa dari orang itu menaruh kebencian terhadapnya, mereka iri atas pencapaian yang dilakukan Lengkukup. Tepat ketika menginjak usia tujuh tahun, sekte Aur Duri mengadakan sayembara untuk anak muda yang berbakat. Banyak yang berpartisipasi disayembara yang diadakan itu dan Lengkukup menjadi salah satu pesertanya. Lengkukup bukannya menjadi sosok yang membanggakan, tetapi dirinya justru menjadi korban cemoohan dan dianggap curang oleh orang tua anak-anaknya karena Lengkukup dapat dengan mudah mengalahkan musuh-musuhnya. Gianjoyo dan Kirana saat itu melihat Lengkukup dihina bahkan dikucilkan tidak terima atas perlakuan mereka.