Share

Bab 1.4: Ksatria Air

Tara terbangun dari tidurnya ketika sinar matahari masuk ke sela sela Gua.

Ia lalu membangunkan Danan lalu bertanya "apa yang terjadi semalam?" Tanya Tara pada Danan.

Danan menceritakan kejadian semalam, Lalu setelah bercerita ia mengajak Tara pergi untuk melanjutkan perjalanannya "Ayo Kita pergi Bos kita lanjutkan perjalanan kita" Ucap Danan yang berdiri mengajak Tara.

Namun Tara masih tidak paham terhadap apa yang Danan Cerita ia tetap bertanya "Sebenarnya aa yang terjadi?" Tanya Tara.

Danan menghela nafas lalu menjawab "Tanda milikmu bereaksi dan membuat dirimu pingsan lalu ada seseorang yang menolongmu" Jawab Danan sambil berjalan keluar Gua.

Pagi hari itu Hutan Kerajaan Way sangatlah indah banyak burung berkicau seakan mereka berbicara satu sama lain.

"Ah aku rindu udara segar seperti ini" Terang Danan sambil meregangkan kedua tangannya.

"Lantas kita akan pergi kemana Danan?" Tanya Tara pada Danan. Danan lalu menoleh ke arah Tara "Kita akan pergi sesuai dengan arah matahari terbit" Jawab Danan.

"Kota apa setelah kerajaan way ini?" Tanya Tara.

"Seingatku Kerajaan kelok, namun sebelum tiba di kerajaan itu kita harus melewati ngarai pemisah dan yang ku tahu di ngarai itu banyak sekali begal" Jawab Danan.

Mereka terus berjalan hingga matahari sudah berada di atas kepala dan pada saat itu mereka tiba di sebuah kali di tengah hutan tersebut. "Danan ayo kita beristirahat sebentar dari kemarin aku belum makan ayo kita cari makanan" Ucap Tara pada Danan.

"Baiklah aku akan mencari kambing hutan di sekitar sini, Sedangkan tugas kau adalah mencari kayu bakar" Jawab Danan yang Kemudian pergi.

Selepas mereka berdua berhasil membawa apa yang telah disetujui tadi, merekapun kembali ke tempat itu.

"Ahhh akhirnya aku menemukan kambing yang pas" Ucap Danan sambil menaruh kambing itu di pinggir sungai.

Tara lalu menaruh kayu yang ia bawa dan mendekat ke Danan untuk membantu mengolah kambing itu.

Hingga tiba-tiba seseorang berjalan di sebrang sungai tersebut. "Heyyy kalian berdua sedang apa disini!!!" Teriak orang tersebut pada Tara serta Danan.

"Kami hanya pengembara yang menumpang lewat Tuan" Jawab Danan.

Orang itu nampak menghentakkan Trisula yang ia bawa ke arah bebatuan yang ia pijak, seketika itu air sungai yang tadinya tenang mendadak berubah menjadi arus yang kuat.

"Kalian adalah pembohong!!" Teriak orang itu.

"Apa yang kau maksud?," Danan yang kemudian berdiri, Ia kemudian mengambil panah lalu mengarahkan panahnya ke arah orang itu "Sekali lagi kau berucap maka itu adalah ucapaan terakhirmu" Danan sudah bersiap menembakkan panahnya.

"Orang-orang sampah seperti kalian layak mati!" Orang tersebut berteriak lagi.

Hal tersebut makin membuat Danan marah hingga akhirnya Danan memanah orang tersebut, namun orang tersebut berhasil menghindari setiap anak panah Danan.

"Jika kau berani maka datanglah kesini" Ucap Tara pada orang itu.

"Baiklah aku akan kesana" Jawab orang itu yang kemudian berjalan di atas Air.

Danan dan Tara melihat hal itu langsung mengeluarkan raut wajah yang terkejut, "Eh bagaimana bisa kau melakukan hal itu?" Sahut Tara pada orang tersebut.

"Apakah kalian terkejut melihat hal ini?" Tanya orang tersebut yang terus berjalan diatas sungai tersebut, Ketika ia sudah sampai ia lalu memberitahukan namanya "Namaku adalah Astra!" Teriak orang itu.

"Apakah kau mau bergabung dengan kelompokku?" Tanya Tara pada Astra dengan wajah biasa saja, Sedangkan Danan yang mendengar hal tersebut langsung terlihat kesal "Sialan kau Tara orang seperti ini kau ajak bergabung?" Ucap Danan dengan suara kesal.

Astra hanya tertawa mendengar dua orang itu beradu mulut, ketika mereka masih beradu argumen Astra lalu menyerang mereka "Air: Panah Air" Teriak Astra sambil mengarahkan Trisula yang ia bawa ke arah Danan serta Tara.

"Sialan apa yang kau lalukan bodoh!" Teriak Danan sambil terus melompat menghindari serangan Astra begitupun dengan Tara ia terus menghindar sambil tertawa.

Tara kemudian melompat ke Dahan sebuah pohon, disana ia berdiri lalu berucap "Ayo kita bertarung dan jika aku menang kau harus ikut denganku sedangkan jika aku kalah maka kau bebas melakukan apapun kepadaku" Sahut Tara yang masih berdiri diatas Dahan sebuah pohon.

"Kau jangan melakukan hal seenaknya Tara!" Teriak Danan dari Dahan pohon yang lain.

Sedangkan Astra masih berada di tempat yang sama ketika Menerima tantangan Tara "Baiklah aku menerima tantanganmu!" Jawab Astra, "Turunlah dan lawan diriku" Lanjut Astra menyuruh Tara turun.

Tara kemudian turun dan berdiri di depan Astra sekitar 10 Meter.

Pertarunganpun di mulai.

Astra berlari ke arah Tara untuk menyerangnya menggunakan Trisula yang ia pegang "slash…slash" suara serangan dari Trisula yang terus di Tahan oleh pedang yang Tara bawa.

Tara kemudian melompat ke belakang untuk menjauh supaya ia memiliki tempat yang pas untuk mengeluarkan Jurus yang ia miliki, namun Astra terus menekannya kali ini Astra menggunakan jurus air nya.

"Air: Tombak Air!!!" Teriak Astra sambil mengarahkan Trisula ke arah Tara.

Sebuah Tombak yang terbuat dari Air kemudian melesat dengan cepat ke arah Tara, namun Tara berhasil Menghindarinya "Hampir saja…" Ucapnya sambil melompat ke arah sisi lain sungai itu, ia kemudian melihat pohon yang terkena jurus itu "Jika itu diriku mungkin aku sudah mati." Ucapnya dengan nada pelan.

"Hai bodoh!, Kenapa engkau menjauh? Apakah kau takut padaku?" Ucap Astra di sebrang sungai memprovokasi Tara untuk melompat kembali ke hadapannya.

Tara lalu melihat ke arah Astra sambil berteriak "Ini adalah serangan terakhirku!," Ia mengarahkan pedangnya hingga sejajar dengan matanya kemudian mengambil kuda-kuda "Angin: Pembelah Angin." Ucap sambil mengayunkan pedangnya ke depan.

Sebuah serangan angin takbisa di hindari oleh Astra, Ia kemudian langsung jatuh saat itu juga.

Danan lalu menghampiri Astra dan mengarahkan panahnya ke wajah Astra "Hari ini adalah hari kematianmu." Ucap Danan.

Tara lalu melompat kembali dan menghampiri mereka berdua kemudian ia menepuk pundak sebelah kiri Danan "Sebaiknya kita ajak ia bergabung" Ucap Tara sambil menepuk Pundak Danan.

Sontak Danan langsung menatap wajah Tara "Apa kau gila!!" Ucapnya dengan Nada kesal.

"Tidak apa Danan, Ia cukup hebat dan kita juga sedang membutuhkan Anggota bukan?" Jawab Tara.

"Baiklah jika itu mau mu aku tidak bisa melarangnya" Jawab Danan sambil menaruh kembali panah ke punggungnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status