"Bai Teng Wei, kamu sudah berpengalaman untuk melintasi Negeri ini. Tolong antar Zhang Ji Long untuk terus pergi ke selatan menuju Gunung Xilin, disana kalian akan bertemu seorang pertapa bernama Wu Sheng Hao.""Baik Kakek Guru.""Aku yakin hanya Wu Sheng Hao yang dapat mengetahui bagaimana cara untuk membuka segel dari dantian Zhang Ji Long."Akhirnya Zhang Ji Long dan Bai Teng Wei pun pergi meninggalkan Lu Chen Wei untuk menuju ke Gunung Xilin untuk menemui seorang pertapa bernama Wu Sheng Hao. Mereka pergi dari Desa Huashan di hilir Gunung Es yang berada di ujung utara Negeri Oriental untuk mencapai Gunung Xilin di ujung selatan Negeri Oriental, dengan harapan bisa menemukan jawaban atas segel misterius yang ada di dalam dantian Zhang Ji Long.Agar cepat sampai mereka tidak melalui jalur biasa sesuai arahan dari Lu Chen Wei, mereka memilih untuk melewati sembilan bukit tantangan yang disebut dengan "Bukit Sembilan Ratapan", yang terkenal karena keindahannya sekaligus keberadaannya
Tiba-tiba guncangan hebat datang melanda, bukit itu bergetar dan bebatuan kecil di sekitarnya bergabung menjadi satu, membentuk sebuah monster yang menyeramkan, menciptakan ancaman yang mengerikan bagi mereka yang berada di sekitarnya.Monster batu itu terlihat megah dengan tubuhnya yang kokoh, terdiri dari bebatuan yang saling terikat dengan mata yang terbuat dari kristal dan berkilauan seperti permata yang menyala memancarkan aura kejahatan yang mengerikan.Bola api putih kembali muncul di hadapan Zhang Ji Long dan Bai Teng Wei. "Tak ku kira ternyata badan besar dan wajahmu yang menyeramkan itu sesuai dengan kekuatanmu," ucap bola putih itu kepada Bai Teng Wei. Bola api putih tidak tahu bahwa yang membunuh monster serigala itu adalah Zhang Ji Long dengan hanya sekali pukul saja, ia berpikir kalau Bai Teng Wei lah yang membunuh monster serigala itu karena tubuhnya yang terlihat besar dengan wajah yang sangat menyeramkan, tanpa melihat pertarungan yang sebenarnya terjadi."Kamu liha
Tampak tetesan air liur yang menetes jatuh ke tanah dari mulut monster seekor anjing, bukan hanya dari satu mulut tetapi dua mulut dengan dua kepala dari satu tubuh yang sama. Kedua kepala monster itu menatap Zhang Ji Long dan Bai Teng Wei dengan mata yang menyala-nyala seperti bara api. Zhang Ji Long kembali menatap dengan takjub suatu makhluk yang aneh, "Wah, ini adalah anjing dengan dua kepala!"Datang bola api putih yang melayang di udara sembari berkata, "Ha ha ha! Iya ini adalah monster anjing dua kepala dengan racun di air liurnya. Apabila tergigit oleh monster anjing ini, racun dari air liurnya akan dengan cepat masuk ke dalam aliran darah dan akan meracuninya sampai kalian mati!"Setelah memberi kesan yang menakutkan, kobaran bola api putih itu kemudian pergi dan kembali menghilang di antara pepohonan yang berjajar dengan tegak menjulang tinggi itu."Tuan Ji Long, untuk monster yang ini tolong biarkan aku saja yang yang melawannya sendiri. Aku ingin menghabisi monster itu den
Pada Bukit ratapan tahap ke-7 ini mereka menemukan suasana yang berbeda dari bukit-bukit sebelumnya. Baru kali ini di bukit sembilan ratapan terlihat air terjun yang menjulang tinggi dengan gemuruh yang menggetarkan bumi, mengalir deras dari atas tebing yang curam, dan menambah kesan magis pada lingkungan sekitarnya dengan percikan-percikan air yang berkilauan seperti kristal yang berada di bawah sinar matahari.Terdengar dari atas langit suara lengkingan dari elang yang menggema dengan kerasnya. Sesosok monster elang terbang di udara melakukan manuver yang elok di atas awan, sayapnya yang lebar bergerak mengikuti alunan angin yang menghembuskan di atas air terjun, mata tajamnya memandang ke arah Zhang Ji Long yang berada di bawahnya.Zhang Ji Long dengan takjub menengadahkan kepalanya ke atas, ia merasa terkesan dengan monster yang menyerupai burung sebesar manusia ini, matanya tampak berbinar berkilauan dengan pantulan air terjun yang memancarkan sinar matahari, dan seketika itu jug
Udara hangat terasa di padang rumput dari matahari yang memancarkan sinar lembutnya. Namun, suasana udara yang penuh kehangatan ini berbanding terbalik dengan ketegangan yang mengisi udara, seolah mendahului pertarungan sengit yang akan segera pecah di antara Bai Teng Wei dan monster kera yang menantang di tengah ladang rumput indah tersebut.Monster kera yang terlihat lincah itu kemudian mengeluarkan senjatanya dari punggung belakangnya, berupa tongkat tongkat besi yang berkilauan dengan dengan ujungnya yang berkilauan oleh kristal ungu bercahaya. Setiap kali angin berhembus, kristal-kristal itu mengeluarkan cahaya lembut yang menerangi sekitarnya.“Monster kera, rupanya kamu juga memiliki senjata tongkat untuk melawan aku!” ucap Bai Teng Wei dengan suara mantap, tetap waspada terhadap serangan monster kera yang siap melancarkan pertarungan sengit di tengah ladang rumput indah tersebut.Bai Teng Wei lalu mengeluarkan tongkat kayunya yang ia pegang erat di kedua tangannya, ia lalu men
"Siapa kamu?!" Monster kera dengan wajah penasaran bertanya kepada anak lelaki yang baru datang untuk menyelamatkan Bai Teng Wei, sementara Zhang Ji Long dengan percaya diri menjawab, "Aku Zhang Ji Long, sahabat dan teman setia Bai Teng Wei yang siap melawanmu!""Hahaha, anak kecil sepertimu ingin melawanku," monster kera itu dengan sombong dan merendahkan, mengejek Zhang Ji Long karena usianya yang lebih muda, namun Zhang Ji Long tetap santai dan siap menghadapi tantangan tersebut."Tuan Ji Long? Kamu masih hidup?" Bai Teng Wei yang tersadar, melihat kedatangan Zhang Ji Long terperangah dengan kegembiraan dan kelegaan setelah menyadari bahwa sahabatnya yang dianggap telah tewas ternyata masih hidup. Ia berusaha bangkit dengan susah payah untuk berdiri kembali, lalu bergabung dengan Zhang Ji Long untuk bersama-sama menghadapi monster kera yang semakin marah dan menantang di tengah ladang rumput yang menjadi saksi bisu akan perjuangan mereka."Tapi bagaimana Tuan Ji Long bisa lepas d
Monster kera yang sebelumnya merendahkan dan menantang Zhang Ji Long, kini melihat penuh kekaguman akan tekad dan keteguhan hati sang pendekar yang siap menghadapinya dengan jurus tongkat naga peraknya di tengah ladang rumput yang indah."Semangat yang kamu miliki boleh juga pendekar kecil," ucap monster kera dengan mengakui keberanian Zhang Ji Long, "Namun kamu bukan lawan yang sebanding sebanding dengan ku! Ayo tunjukkan pada ku jurus terbaikmu!" ucap monster kera dengan penuh tantangan, siap melanjutkan pertarungan dengan Zhang Ji Long di tengah ladang rumput yang membara tersebut.Zhang Ji Long si pendekar kecil itu lalu dengan mantap menghadapi monster kera tersebut, menggenggam erat tongkat naga peraknya sambil memancarkan aura keberanian dan tekad yang menggebu-gebu."Baiklah monster kera, aku siap menerima tantanganmu."Monster kera itu berlari dengan langkah yang menggetarkan tanah, menyerang Zhang Ji Long dengan cepat. Terlihat aura yang memancarkan keganasan dan tekad pengh
Terlihat gerbang pintu masuk dengan bangunan megah dan arsitektur yang sangat anggun, dinding-dinding yang menjulang tinggi di sekitarnya menjadi kanvas bagi mural-mural yang indah, mengisahkan perjalanan heroik dan petualangan para pendekar sekte tersebut. Warna merah cerah yang melambangkan semangat dan keteguhan hati ini menampilkan adegan-adegan yang memukau dan menghidupkan kembali sejarah sekte dengan sentuhan emas yang diselipkan pada lukisan-lukisan yang memberikan sentuhan magis, seolah-olah menghubungkan masa lalu dengan masa sekarang dan masa depan. Kaligrafi yang elegan dari kata-kata selamat datang atau kutipan filosofis tertulis di atas gerbang, memberikan pesan kedamaian dan kebijaksanaan kepada siapa pun yang datang dalam goresan tinta yang membentuk kalimat-kalimat mengalir seperti air yang tenang dan sejuk dengan setiap aksara tampak terukir dengan teliti, menciptakan harmoni visual yang mengundang mata dan pikiran untuk berdecak kagum. Terlihat tanaman tinggi yan