Xiao Chen berhasil membawa Ning Yinxi kembali ke Klan Ning setelah disekap selama beberapa hari di Klan Wu. Namun, sampai saat ini Ning Yinxi masih tidak sadarkan diri dengan tubuhnya yang sedingin es.Karena Ning Fuchen sedang sakit dan juga dalam kondisi tidak sadarkan diri, semua tetua Klan Ning yang keluar menyambut kedatangan Xiao Chen dengan berbagai reaksi.Tetua Ning Zhao segera menuduh Xiao Chen melakukan hal jahat pada Ning Yinxi, sementara Tetua Ning Mao menganggap Xiao Chen sebagai pembawa sial. Adapun tetua Ning Biming, dia melayangkan tuntutan untuk menghukum mati Xiao Chen karena dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan Ning Yinxi.Padahal semua orang tahu bahwa Xiao Chen adalah tahanan rumah para tetua yang bisa saja memilih kabur daripada menyelamatkan Ning Yinxi.Untungnya Penatua Gu Mei muncul. Dia segera menyambut Xiao Chen dan mengarahkannya ke kediaman patriark klan, meskipun para tetua tidak senang dengan tindakan Penatua Gu Mei tapi mereka
Sepanjang perjalanan menuju Istana Menara Harta, Xiao Chen tidak memiliki banyak keluhan hanya saja ada sesuatu yang sedang dia pikirkan. Dia sebenarnya mengharapkan ini terjadi. Masalahnya, dia sudah meninggalkan Zha Shu dan Ye Hou di penginapan selama berhari-hari.Xiao Chen tidak tahu bagaimana keadaan mereka dan apakah mereka sedang mencari-cari dirinya atau tidak. Namun, Xiao Chen tidak memiliki kesempatan untuk menemui mereka saat ini. Penatua Gu Mei juga pasti tidak akan mengizinkannya.“Tenang saja. Aku sudah meminta seseorang untuk menjemput teman-temanmu. Mungkin, mereka sudah lebih dulu tiba di sana saat ini,” kata Penatua Gu Mei yang tampaknya mengerti isi pikiran Xiao Chen.“Bagaimana wanita ini bisa tahu apa yang aku pikirkan?” Mendengar ini, Xiao Chen jelas merasa senang tapi tetap tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Penatua Gu Mei tersenyum, sebelum mendarat di salah satu dahan pohon dan menurunkan Xiao Chen. Dia kemudian bertanya, “Bagaimana caramu berlatih? Be
“Gu Mei, apa yang kau lakukan? Kau benar-benar bertingkah memalukan untuk gelarmu,” ejek salah seorang dari ketiganya dengan tatapan main-main.Penatua Gu Mei langsung terdiam begitu mendengar suara ini. Begitu pula dengan Xiao Chen. Keduanya sama-sama kaget namun memiliki reaksi yang berbeda.Sepertinya Penatua Gu Mei sangat mengenali orang ini dengan tidak baik. Itu terlihat dari wajah jengkelnya ketika dia berkata, “Wang Yang, katakan sekali lagi!”Sebelum Wang Yang berkomentar, pria gagah di sampingnya menyela, “Jangan terlalu diambil hati ucapan Wang Yang. Dia memang seperti itu sejak dulu. Tapi, kalau boleh tahu, siapa anak muda yang kau bawa ini?”Pria ini sebenarnya adalah orang yang bergelar Master Petir Ungu, namanya Dugu Zhantian. Dia juga merupakan murid dari wali pelindung Istana Menara Harta yang dikenal sebagai Kaisar Petir Ungu.“Anak ini kelihatannya bukan berasal dari kota sekitar, dan aku juga belum pernah melihatnya. Jangan bilang kalau kau memungutnya dari suatu t
Di pusat wilayah Pegunungan Barat, terdapat dua wilayah gugusan pegunungan yang merupakan wilayah keberadaan dua negara adidaya, gugusan pegunungan ini dikenal sebagai Pegunungan Makam Raja dan Gunung Naga.Negara adidaya yang terletak di Pegunungan Makam Raja adalah Aula Bumi Suci yang dimiliki oleh klan kuno. Adapun wilayah Gunung Naga, dimiliki oleh sekte terbesar dan paling berkuasa di seluruh dunia. Keberadaannya terlalu tinggi bahkan untuk dipikirkan oleh organisasi-organisasi tingkat 8 ke bawah.Aula Bumi Suci terletak di sisi tenggara Pegunungan Makam Raja. Luas wilayah utamanya seukuran dua provinsi yang juga dikenal sebagai Provinsi Bumi Suci dengan Kota Suci sebagai pusatnya.Terdapat banyak sekali bangunan kuno nan megah sejauh mata memandang, dan juga terdapat beberapa formasi pertahanan yang melindungi Kota Suci. Seseorang tidak akan bisa masuk jika tidak memiliki token khusus aula atau diizinkan masuk setelah melalui proses pemeriksaan penjaga gerbang.Di kedalaman terte
Petir bergemuruh saat kilat menyambar ke segala arah, menutupi langit menjadi lebih gelap dan mencekam. Hujan deras menelan seluruh Kota Raja selama hampir semalaman, hanya pijar lampu kecil yang terlihat di rumah-rumah dan bangunan-bangunan kota.Hari ini, tepat seratus ribu tahun lalu dunia mengalami kehancuran total. Energi spiritual menghilang, binatang-binatang iblis mengalami perubahan. Hanya sedikit yang mengetahui mengapa itu terjadi, dan juga memang tidak ada catatan yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Selama bertahun-tahun, hanya rumor yang beredar di publik bahwa seratus ribu tahun yang lalu dunia ini hancur akibat pertempuran dahsyat antara manusia dan Alien. Seluruh energi spiritual yang menjadi kunci makhluk hidup untuk berkultivasi meledak tak terkendali.Untungnya, ada seorang ahli tak terkalahkan yang menyelamatkan dunia dengan memindahkan seluruh dunia ke dalam dirinya. Mereformasi planet yang kacau balau menjadi dunia yang perlahan bisa ditinggali di r
Xiao Chen tahu bahwa kompetisi tahun ini mungkin sudah dipersiapkan untuk mendorong jenius Klan Xiao, Xiao Langtian, untuk mendapatkan namanya. Juga, ini mungkin rencana tetua klan itu untuk merekomendasikan Xiao Langtian sebagai penerus selanjutnya Klan Xiao.Xiao Chen tidak bodoh, tapi dia juga tidak terlalu peduli tentang kompetisi seperti itu, yang menurutnya sudah diatur sedemikian rupa oleh para orang tua klan. Lagipula, selama dirinya tidak diganggu dalam berkultivasi, dia akan baik-baik saja dengan itu. Menjadi ketua muda Klan Xiao memang posisi yang mengesankan dan menggiurkan bagi banyak orang, tapi posisi ini tidak terlalu menarik bagi Xiao Chen.Dia percaya bahwa dunia tidak hanya seluas Pegunungan Bumi Senja. Pasti masih ada organisasi yang lebih kuat dan berpengaruh dibanding Akademi Bintang Surga. Xiao Chen lebih tertarik untuk menjadi seseorang yang menguasai sebuah wilayah atau menjadi pemimpin tertinggi dunia suatu hari nanti alih-alih pemimpin Klan Xiao yang kecil in
Lembaran usang ini didapatkan Xiao Chen saat pertama kali menerima hukuman untuk menjadi penjaga, sekaligus petugas kebersihan perpustakaan klan. Lembaran ini terabaikan bersama buku-buku rusak lainnya.Xiao Chen diminta untuk membereskan buku rusak dan yang tidak lengkap yang ada di paviliun perpustakaan karena akan diisi oleh buku-buku baru yang lebih lengkap.Awalnya Xiao Chen ingin membakar semua lembaran-lembaran usang itu, namun ketika dia melihat tulisan di salah satu lembaran, minatnya terusik hingga membuatnya urung membakar semua lembaran, hingga memutuskan untuk merapikannya di gudang, siapa tahu akan menemukan sesuatu yang lain.Sudah lebih dari 2 tahun Xiao Chen mempelajari mantra di lembaran itu dan semua lembaran-lembaran lain, tetapi tidak lengkap dan hanya memuat beberapa kalimat terputus. Lebih dari itu, tidak ada lembaran lain yang memiliki hubungan dengan lembaran itu, pada akhirnya Xiao Chen gagal menemukan sesuatu yang istimewa.Namun meksi begitu, Xiao Chen yakin
Xiao Chen tidak bergeming dengan semua pertanyaan Du Ze. Alih-alih menjawab, dia justru mempelajari jenis-jenis binatang buas dan kemampuan mereka.Terdapat beberapa perbedaan antara spesies binatang buas. Seperti halnya makhluk hidup lain yang memiliki banyak ras. Namun, ada cerita kuno yang mengatakan bahwa terdapat empat klan binatang buas kuno yang selamat dari era kekacauan.Keberadaan empat klan binatang buas ini tidak ada yang tahu. Bahkan, tidak pernah ada catatan atau prasasti apapun yang menjelaskan mereka masih eksis.Buku yang dimiliki Xiao Chen ini hanya berisi tentang binatang buas yang umum diketahui. Seperti Serigala Api, Buaya Emas, Elang Angin, Ular Racun Hijau dan sebagainya.Penyerangan yang sekarang terjadi di perbatasan kota kemungkinan besar berasal dari Serigala Api atau Buaya Emas. Xiao Chen menarik kesimpulan ini karena lembah selatan itu adalah wilayah yang paling dekat dengan wilayah kekuasaan dua koloni binatang buas ini.Serigala Api menguasai gunung berap