Aji menggunakan kekuatannya untuk memaksa jaring-jaring sihir energi itu untuk terus dipersempit. Jiwa-jiwa itu semakin meronta namun tak bisa lepas dari jaring sihir milik Aji.Aji merasa kemampuan yang dipelajarinya selama dua puluh tahun kini memiliki fungsinya. Aji setelah pertempuran besar itu dipindahkan dengan kemampuan terakhir dari Yonan, di samping itu, Ganada mengorbankan dirinya untuk bertarung habis-habisan.Aji dipindahkan dengan kekuatan sihir terakhir milik Yonan, Aji terpisah dengan dunia yang nyata dan seolah dirinya berada di tempat dimensi berbeda. Dia hanya sendirian selama dua puluh tahun.Tempat itu memang bumi seperti nyata, tapi itu seperti dunia cermin dari bumi. Semua bentuk bumi yang sama tapi tidak memiliki penghuni. Ini adalah dunia cermin dari dunia, saat itulah Aji terus melangkah dan berlatih dua ajaran dari sahabatnya, Ganada dan Yonan. Dua buah salinan dalam bentuk kekuatan sudah diberikan pada Aji, sebelum mereka bertarung habis-habisan dengan Shura
Tak ada yang bisa menghentikan Aji lagi saat ini. Dia membombardir Lord Demon dengan kekuatan serangan halilintar dari jarak jauh. Halilintar menyembar-nyambar dari seluruh penjuru dari atas langit kearah Lord Demon.Lord Demon menghindar ke arah kanan yang jauh, namun serangan halilintar langsung menyambarnya. Dia menghindar di sisi jauh lagi sepanjang setengah kilometer, namun Aji dapat merasakannya. Dia menerjangkan serangan halilintar kembali.Kemampuan Aji melalui sihirnya mampu menghancurkan apapun dari jarak yang jauh. Aji tidak memperlihatkan kemampuan sihir dan assasinnya sembarangan, dia hanya ingin menggunakan hal itu saat melawan Lord Demon. Inilah saatnya, selama ini, Legenda Pemukul Halilintar hanya diketahui akan kekuatan wariornya yang mampu menghancurkan apapun dengan tinjunya.Berbeda kali ini, karena musuh yang memang menjadi target hidupnya selama ini adalah Lord Demon.Suara gemuruh semakin menggelegar dan menghancurkan apapun. Bumi tempat dimana Lord Demon dan Aj
Lao semakin bersemangat, melihat para pasukan kegelapan menyerangnya bertubi-tubi dari segala arah. Cakram bercahaya yang saling terkait dengan cakram yang asli, menyerang pula ke arah para pasukan gelap.Semua pasukan kegelapan itu seolah hanya menyeringai dan mengejek Lao. Saatnya membalas dendam atas apa yang sudah dialami Lao. Sesekali Lao terpental dengan serangan musuh yang mendapatkan celah darinya dan Lao terus melompat dan melakukan serangan balik. Begitu terus pertarungan tiada henti itu.Saat Lao mengumpulkan energinya kembali untuk bersiap menghadapi serangan dari pasukan gelap. Tiba-tiba seluruh pandangan seperti terbakar berganti dengan sebuah dimensi baru. Para pasukan gelap seolah menghilang satu-persatu, dan berganti menjadi seperti abu yang pecah begitu saja.Ini adalah?***Di dimensi yang lain, Alicia masih saja asyik bermain air dan beberapa hewan lengkap saling berkejaran dan nampak suasana tenang yang dirasakan Alicia. Senyum Alicia nampak begitu bahagia dan ber
Barsha masuk ke dalam pertempuran, Jasum menghadapi serangan dari Lao dan Gayatri dari jarak jauh. Barsha bukan menyerang Jasum melainkan menuju ke arah Mora. Mora yang merupakan wanita dengan wajah yang cukup menyeramkan, karena ada kabut gelap di sekitarnya membuat wajah cantiknya terlihat menyeramkan. Seperti hantu di malam hari, meski wajahnya memang cantik, tapi senyum menyeringainya nampak mematikan.Kedua belati tajamnya sudah berada di tangan kanan dan kiri, kecepatannya tidak bisa diragukan. Dia merangsek kearah Mora, Mora pun tersenyum dan menghadang dengan kedua pedangnya. Benturan pedang dengan belati, kanan dan kiri saling berdenting.Barsha meliuk dan menghindari serangan pedang dari Mora, dia membalas serangan Mora dan menghentak lantai dan menerjang dengan sangat cepat. Sedetik menghilang dan sedetik kemudian muncul di belakang Mora. Namun, kecepatan yang hebat itu mampu diketahui oleh Mora, artinya Mora bukanlah lawan yang mudah dikelabui dengan trik seorang assassin
Nagada menyerang dengan pedang sihirnya kearah Mora. Mora menangkisnya dan menghindari dengan baik setiap serangan dari Nagada. Nagada memutar tubuhnya sambil memberikan efek serangan pada pedangnya. Mora kembali menangkisnya dengan pedang satunya.Kekuatan Mora memang masih di bawah Jasum, tapi untuk mengalahkannya juga sangat berat. Nagada seperti melihat celah, dia memutar tendangan kakinya karena merasa Mora tengah menangkis pedangnya. Tendangan Nagada masuk ke pinggang Mora sebelah kiri, tapi perkiraannya salah. Mora sudah siaga.Mora melesat dan menghindar sangat cepat dan sudah berada di belakang Nagada, Mora mampu menendang punggung Nagada dengan kuat.Bug!Nagada terpental maju cukup jauh hingga beberapa meter, Nagada sampai bergulingan di lantai.Sanjo dan Yara menyerang dari sudut kanan dan kiri Mora, Nanji menyusul beserta Samuel. Keempatnya bekerjasama hingga membuat Mora harus menghindari semua serangan itu. Midan memberi serangan dari jarak jauh, dengan panah energinya
”Apa tidak sebaiknya kita masuk Tetua Nurin?” Gonan merasa khawatir dengan kondisi para peserta Pasukan Langit di dalam Dompai. Dia merasakan bahwa ada pertarungan yang cukup besar dari dalam Dompai.Benturan demi benturan energi seperti menggoncangkan keadaan di luar Dompai. Dompai sendiri sudah dipasang kekuatan pelindung dengan sihir tingkat 8. Memastikan bahwa latihan di dalam Dompai tidak dapat membuat kerusakan hingga di luar Dompai. Hal ini penting karena Dompai merupakan arena tanding terbesar di benua Orpris, di mana dari banyak pendekar dari seluruh benua sering melakukan tanding adu kekuatan di sini.Tempat latihan Dompai sudah disusun dengan kuat agar menjadi tempat latihan nyaman, tidak peduli dengan kekuatan seseorang pendekar. Semua kekuatan mereka bisa diredam, dan tidak menimbulkan kerusakan ke luar Dompai.Namun, saat ada pertarungan besar di dalam Dompai. Orang di luar Dompai, dengan kekuatan tinggi mampu merasakan dahsyatnya pertempuran di dalamnya. Hal itulah yang
Armor dengan motif kegelapan menyelimuti tubuh Jasum. Tak disangka, energi kegelapan mampu membuat armor kuat seperti armor seorang ksatria. Kegelapan dengan bentuk mengkilat memenuhi tubuh Jasum, tubuhnya juga ikut membesar satu setengah kali. Lewat kekuatan kegelapan yang dibentuk oleh Jasum, kekuatannya naik beberapa kali lipat.Saat Nora terpental, Alicia dan Lao sudah dekat dengan Jasum. Alicia meledakkan tanah di bawah Jasum dan energi seperti jarum melesat ke atas. Jarum-jarum energi menyelimuti Jasum yang sudah melakukan perubahan wujud itu dengan cepat, seluruh tubuh Jasum nampak ditutupi energi oleh arahan Alicia.Dari langit Dompai kemudian, datang bertubi-tubi serangan yang terpicu dari jarum-jarum energi yang menjerat Jasum.Lao pun demikian, dengan kedua cakramnya dia menggabungkan seluruh energi cakram yang dibuat bayangan mengelilingi Jasum. Semuanya terkait seperti ada benang-benang energi. Lao mengarahkan seluruhnya menyerang Jasum dari samping dan berputar, terus be
”Siapa namamu pemuda? Aku akui keberanianmu itu!” Jasum menatap Aji yang masih berjalan mendekatinya. Pemuda itu maju dengan tangan kosong dan tanpa senjata, apakah dia seorang warrior?Aji tersenyum sambil mempersiapkan kekuatan di tangan kanannya, ”Kamu tidak perlu mengetahui namaku. Kamu akan segera menjadi abu, jadi tidak perlu penting kau tahu siapa aku,” Aji sengaja memancing kemarahan Jasum, dan benar saja, Jasum murka.”Omong kosong!” satu teriakan itu berakhir, secepat itu juga Jasum menghilang dan kecepatannya melaju menyerang kearah Aji. Serangan itu bukanlah serangan yang bisa dihindari oleh pendekar biasa. Awan tipis kegelapan mengikuti arah kecepatan Jasum menyerang Aji.Klaap!Serangan deras penuh energi hitam itu ternyata berbenturan dengan kekuatan lengan Aji. Tepat dengan serangan Jasum yang cepat dan dengan cepat pula Aji menyambutnya. Benturan energi yang cepat itu seperti melambat ketika keduanya beradu kekuatan. Saling tolak terjadi dan benturan besar memercikkan