Share

Bab 2043

Selesai mengatakannya, Teguh lalu meneguk setengah dari gelas yang berisikan anggur merah itu.

Akan tetapi ...

Sang pelayan tak kunjung menyajikan permintaan Teguh.

Bahkan para tamu lain tiba-tiba bergegas bangkit berdiri dan meninggalkan penginapan.

Seketika itu juga, seisi penginapan seakan dilapisi lapisan udara yang mencekam.

Ada yang tidak beres!

Teguh seakan dapat mencium aroma yang tidak biasa.

Swoosh!

Tepat di saat itu juga, salah satu tamu penginapan yang terduduk tepat di seberang Teguh, melemparkan sebuah botol anggur merah kepadanya.

"Minumlah."

"Minumlah sepuasnya."

"Karena ini akan jadi hari terakhir kamu minum anggur merah."

Kalimat itu memang terucap dengan santai, tetapi pria itu tampak tersenyum sinis dan nada bicaranya terdengar amat dingin.

Niat membunuh!

Niat membunuh pria itu bahkan begitu mencuat dan amat terasa!

Teguh tidak mengenal siapa pun di Kota Tirtayana, juga tidak bermusuhan dengan siapa pun di kota itu.

Dengan begitu, kemungkinannya hanya ada satu.

Oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status