Wuss!Swush ...Tiga Master Dewa Emas langsung melaju ke Panthera Tornado, membentuk segitiga dengan Caksa sebagai titik puncak, lalu Catur dan Jashton sebagai sayap. Mereka saling dukung dalam serangan dan pertahanan.Usai beberapa kali diprovokasi, Panthera Tornado telah berubah sangat berbeda dari sebelumnya.Menelan jasad Tadya membantu dirinya memulihkan banyak kekuatan. Namun, hal itu turut memicu sifat jantan di darahnya, membuat dia lebih kuat dan lebih mudah marah.Tepatnya, dia bagai memasuki mode mengamuk."Augh!"Dengan raungan marah, dia seperti badai yang menerkam cepat.Pergerakan Panthera Tornado begitu cepat hingga membuat orang tercengang.Bahkan, Caksa juga terkejut sejenak. Dia tidak bisa menahan diri untuk berbisik pada dirinya sendiri, 'Sejak kapan hewan ini menjadi begitu cepat?'Sambil dia berbicara, Panthera Tornado telah tiba di hadapannya.Bum!Lagi-lagi, dia melancarkan serangan yang menghancurkan dunia.Dengan cakar depannya, dia langsung membuka celah ruan
Mendengar desakan Caksa, Teguh agak ragu.Bagaimanapun juga, tujuannya adalah membuat Caksa dan Panthera Tornado saling melukai agar dia bisa mengambil kesempatan untuk menghabisi Caksa.Sayangnya ...Dihadapkan pada desakan Caksa, jika Teguh ragu-ragu, pasti akan menimbulkan kecurigaan.Teguh hanya bisa segera melompat ke medan perang. Namun, pikirannya terus terbayang hal lain.Saat Teguh sedang memikirkan bagaimana cara menghadapinya, terdengar suara Yaman."Anak muda, jangan memikirkan hal yang lain sekarang.""Setelah Panthera Tornado ini menjadi bengis, kekuatannya meningkat pesat. Hanya dengan kekuatan kalian bertiga, nggak akan bisa menandinginya.""Kalau ingin mundur nanti, kalian berempat pasti nggak akan bisa melarikan diri."Teguh tidak bisa menahan gemetar di hatinya.Hewan ini ternyata benar-benar mengerikan, hingga membuat Yaman memberikan penilaian yang begitu tinggi.Akhirnya ...Teguh mulai serius dalam menahan serangan Panthera Tornado.Untungnya, sebulan sebelum uji
"Hahaha ..."Ketika Caksa melihat keduanya bertengkar, dia tidak bisa menahan diri dan tertawa terbahak-bahak.Catur berkata dengan wajah muram, "Saudara Teguh, situasinya sudah sampai pada titik ini dan kita cuma punya satu kesempatan bertarung di sini. Kalau nggak, kita akan mati di sini.""Bunuh!"Setelah berkata begitu, dia tidak memedulikan apa-apa lagi. Dia menggunakan segala kemampuannya dan melompat ke atas.Sayangnya ...Kali ini, Caksa pun tidak perlu bergerak."Akulah lawanmu!"Tiba-tiba, Jashton melompat dan menghentikan Catur.Dua kultivator Tahap Awal Dewa Emas itu langsung bertempur satu sama lain."Saudara Teguh ...""Caksa sudah kehabisan banyak tenaga. Jangan kasih kesempatan padanya untuk pulih, langsung serang!""Makin lama kita tunda, situasinya makin nggak menguntungkan bagi kita."Sembari bertarung dengan Jashton, Catur tak lupa mengingatkan Teguh.Masalah sudah sampai pada titik ini.Mau tidak mau, Teguh hanya bisa menghadapi Caksa.Wuss!Seberkas cahaya menerpa
Namun, ...Kekuatannya, kekuatan milik Panji Pemusnah Jiwa Tanpa Batas, terus melemah. Sementara itu, kekuatan Yaman terus meningkat.Dalam pertarungan ini, satu orang makin kuat, sementara yang satunya lagi melemah.Caksa sama sekali tidak bisa melepaskan diri.Lalu, bagian yang sebelumnya diserap dia untuk menggerakkan kekuatan Panji Pemusnah Jiwa Tanpa Batas juga menyebabkan serangan balik saat kehilangan kekuatannya."Huek!"Caksa langsung memuntahkan darah segar.Lebih parahnya lagi, posisi Teguh makin mendekat."Teknik Kekuatan Langit!"Sebuah tombak panjang hadir di langit, menghancurkan semua musuh yang ada di depannya.Pada saat ini.Di langit dan bumi, hanya tersisa satu serangan dari Teguh.Jleb ...Pada detik berikutnya, Tombak Raja yang Memecah Formasi pun menembus dada Caksa.Kekuatan abadi yang luar biasa mengalir ke anggota tubuh Caksa layaknya air yang tak terbendung, memulai kerusakan yang ganas."Puff ..."Caksa terus muntah darah. Dengan segenap kekuatannya, dia ber
Setelah mengambil keputusan, mereka berdua segera dan masuk ke tempat persembunyian Panthera Tornado tanpa pikir panjang.Sayangnya ...Mengamati sekeliling, kedua orang tersebut tak melihat bayangan Panthera Tornado."Hewan ini sepertinya sadar dirinya terluka parah dan khawatir akan dikejar kita, sehingga dia bersembunyi."Catur menganalisis dengan tenang dan berkata, "Kita harus segera menemukannya. Kita nggak bisa memberinya kesempatan untuk pulih.""Oke!""Tapi, hati-hati. Jangan sampai diserang diam-diam.""Setelah menemukannya, tangkap dia dulu. Jangan bertarung habis-habisan. Kita berkumpul dan serang dia bersama-sama."Teguh juga tak lupa mengingatkan Catur.Bagaimanapun juga ...Tindakan sembrono anak ini sebelumnya masih jelas terbayang di mata Teguh.Secepatnya, keduanya mulai mencari di ruang persembunyian Panthera Tornado, dengan harapan bisa menemukannya.Akan tetapi!Teguh telah mencari dua kali di sekitar wilayah timur, tetapi tidak menemukan apa pun.Catur mencari di
Panthera Tornado mampu menciptakan ruang yang membuat semua orang terkejut."Hewan ini sangat cerdas ..."Catur memicingkan matanya dan memecah keheningan, "Jika kita nggak membunuhnya hari ini, dia pasti akan balas dendam saat tubuhnya sudah pulih.""Saat itu terjadi ...""Dia sembunyi di balik bayangan dan bisa membuka ruang dengan mudah untuk melancarkan serangan diam-diam, sementara kita ada di tempat terbuka, hanya bisa waspada dan bertahan setiap saat. Situasinya benar-benar sangat berbahaya.""Aku sarankan ...""Lebih baik habisi dia!"Teguh juga memikirkan hal yang sama.Ini sudah bukan kali pertama Teguh berhadapan dengan Panthera Tornado. Dia lebih paham betapa kuat dan liciknya makhluk ini."Ayo!"Mereka segera masuk ke Ruang Hampa.Saat mereka masuk, dunia ini sangat berbeda dari dunia luar.Ruangannya tidak terlalu besar, tetapi cukup terang.Hal yang membuat Teguh terkejut.Panthera Tornado sedang berbaring di tepi kolam, terus menjilat makanan.Namun, hal yang paling pen
Teguh mendengar Yaman bicara begitu serius, membuatnya tidak berani lagi membuang-buang waktu.Saat itu juga, dia langsung berkata kepada Catur, "Ini sangat rumit, aku nggak punya banyak waktu untuk menjelaskannya. Ayo, kita beraksi bersama dan lakukan apa saja untuk membunuh Panthera Tornado.""Kalau nggak, akan ada bencana yang datang."Bencana besar ...Catur agak mencemooh, seolah-olah berkata, 'Ini cuma seekor macan tutul. Meski hewan ini kuat, dia nggak akan mampu membuat bencana besar, 'kan?'Catur lebih memercayai Teguh yang berhasil membunuh Caksa di Tahap Dewa Emas tingkat akhir.Swush!Wuss ...Keduanya menyerang hampir bersamaan.Teguh menggenggam Tombak Raja yang Memecah Formasi. Ketika dia melakukan serangan, dia menggabungkan kekuatan Pencipta Langit tingkat kesepuluh sekaligus membakar darah serigala.Catur juga tidak tinggal diam.Sekarang, hal yang bisa dia lakukan adalah berusaha atau dia akan mati sia-sia.Tidak lama setelah itu.Aura tombak yang menakjubkan memenuh
Yaman yang mengingatkannya."Hah?""Apa yang terjadi?"Teguh pun tersentak. Seketika, dirinya tersadar.Segera, Teguh mengamati sekelilingnya.Segala sesuatu di sekitarnya masih sama. Kolam air masih ada, Panthera Tornado dan Catur Soma pun masih hadir.Hanya ...Saat ini, Catur terlihat marah dan menyerang ke segala arah secara membabi buta.Jelas terlihat bahwa dia juga terjebak dalam Dunia Ilusi."Catur, temanku!"Teguh menggunakan kekuatan jiwanya untuk mengingatkan Catur."Hah, apa ini?""Ini, Dunia Ilusi ..."Catur tiba-tiba tersadar dan mulai cemas."Tadi ..."Setelah tersadar, Catur berkata dengan marah, "Pasti itu adalah sesuatu yang dibuat oleh Panthera Tornado.""Ayo, kita bekerja sama untuk membunuhnya secepat mungkin.""Baiklah!"Teguh dan Catur bersiap-siap untuk menyerang binatang buas itu.Namun, ketika mereka melihat sekeliling, tidak ada jejak Panthera Tornado di mana pun. Dia sudah pergi."Nggak mungkin!"Teguh menggelengkan kepala seraya berkata, "Aku bisa merasakan