Mata Panthera Tornado memohon penuh harap.Sebagai makhluk Dunia Dewa, dia adalah perwujudan kekuatan fisik dan kecepatan. Namun, sekarang, dia dipermainkan oleh Teguh ...Panthera Tornado benar-benar kehilangan mukanya."Melepaskanmu begitu saja?""Itu nggak akan mungkin!"Teguh menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apa-apa, lalu berkata, "Kecuali ...""Kamu sukarela menjadi hewan peliharaanku, sehingga aku bisa membiarkanmu tetap hidup. Jika nggak mau, konsekuensinya jelas."Hewan peliharaan yang luar biasa ...Benar, ini adalah permintaannya.Pada awalnya, sebagai makhluk dari Dunia Dewa, dia memiliki sifat yang sombong.Sekarang, Panthera Tornado tak punya pilihan lain untuk bertahan hidup."Baiklah.""Aku, akan menjadi hewan peliharamu."Panthera Tornado merasa sangat malu, tetapi ada perasaan lega.Panthera Tornado hanya menjadi hewan peliharaan, tak ada yang terlalu penting.Setidaknya ...Manusia di depannya ini telah menaklukkan dirinya menggunakan kekuatannya sendiri!Sete
"Huh, apa ini?"Dalam keheningan, Teguh tiba-tiba menyadari bahwa posisi tulang rusuk mayat itu berkilauan. Meskipun sangat lemah, tetapi masih dapat dirasakan olehnya.Cahaya pelangi tampak seperti lilin yang tersisa di tengah hujan, bisa padam kapan saja dan tidak ada yang tahu sejak kapan kondisi ini berlangsung.Dibarengi rasa ingin tahu, Teguh membungkuk dan mengamati dengan saksama, merasa bahwa benda ini lebih mirip dengan aksara.Jadi, dia mengulurkan tangannya untuk mencabut tulang rusuk itu dan melihat apa yang terjadi.Duarr!Hanya dalam hitungan detik.Jemari Teguh yang hampir menyentuh tulang rusuk seketika dipenuhi energi yang sangat kuat.Energi ini datang begitu tiba-tiba dan sangat kuat.Tanpa Teguh duga, dia langsung terhempas beberapa meter.Saat ini, meskipun tubuh Teguh begitu kuat, tetapi dihadapkan dengan kekuatan ini membuat dia tidak berdaya melawannya.Kekuatan ini membuat Teguh terluka dengan begitu mudahnya."Ugh ..."Teguh bangkit dengan susah payah usai me
Mereka semua sudah tewas!Bruk!Teguh merasa sangat terpuruk, tetapi pada momen ini, aura yang sangat mengerikan terasa menerpa.Bahkan, di tingkat kekuatannya saat ini, Teguh masih merasakan tekanan yang hebat."Rina!""Putri Suci!""Putri Suci, kamu di mana?"Dalam keadaan terdesak, Teguh mulai memanggil namanya berulang kali dengan keras untuk mendapat respons dari Rina.Namun, tak ada respons yang terdengar dari sekeliling.Malah sebaliknya.Aura jahat sontak menerpa dari belakang, disertai niat membunuh yang dahsyat.Niat membunuh yang mengerikan menyelimuti Teguh."Huh!"Teguh mendengus, kemudian mengeluarkan Tombak Raja yang Memecah Formasi dan bersiap menusuk ke belakang.Namun, saat berbalik, dia menyadari sosok orang yang menyerang dirinya adalah Rina.Hanya saja, kondisi Rina saat ini sangat berbeda dari sebelumnya.Tak hanya kehilangan energi spiritual seutuhnya, tetapi diselimuti juga dengan niat membunuh yang kuat. Kedua matanya menjadi merah dan ekspresi wajahnya begitu
Teguh mengernyitkan dahi sembari bertanya, "Master Yaman, maksudmu adalah ...""Biar kusampaikan dengan terus terang."Master Yaman yang selalu bersifat kekanak-kanakan, seketika menjadi serius dan berkata dengan sungguh-sungguh."Dalam proses ini, kamu perlu menuangkan Air Kenangan menuju Lautan Kesadaran-nya dan harus terus terhubung dengan Lautan Kesadaran.""Karena kalau sampai Air Kenangan lepas kendali, bisa berakibat cacat permanen padanya.""Setelah berhasil melakukan itu, kamu harus pakai Air Kenangan untuk membantunya melepas belenggu ingatan dalam Lautan Kesadaran-nya.""Saat kamu melakukan ini ...""Harus berhati-hati sekaligus memperhatikan kondisi Lautan Kesadaran-nya saat menuangkan Air Kenangan, tanpa membuat kesalahan sedikit pun.""Di saat bersamaan, kamu juga harus waspada untuk menghindari serangan yang dia lancarkan.""Karena dalam proses ini, dia masih belum memulihkan ingatannya dan masih ada dikondisi lepas kendali, sama seperti sekarang. Dia akan terus melancar
Ketika Teguh berani mendekati Rina menggunakan Kesadaran Spiritual, pasti akan memicu serangan balik yang brutal dan mematikan."Huh ..."Menyadari dirinya sudah tak punya jalan lain, Teguh hanya mampu tersenyum masam. Dia hanya bisa menggunakan cara yang paling brutal, yaitu menahan serangan dan menjalin koneksi menggunakan Kesadaran Spiritual.Wuss!Pada momen berikutnya, setelah melapisi sekujur tubuh dengan pelindung yang terbuat dari kekuatan abadi dan diperkuat oleh darah serigala Alam ilahi, Teguh mulai mencoba lagi.Teguh kembali menyerang persis seperti sebelumnya.Namun, kali ini, Teguh tak menghindarinya.Bruk!Pukulan keras Rina mendarat tepat di tubuhnya.Teguh seketika merasakan dampak yang membuat energinya menjadi tak stabil, tetapi dengan kekuatan yang luar biasa, dia berhasil memasuki Lautan Kesadaran milik Rina dengan Kesadaran Spiritual.Buk!Buk!Pada saat bersamaan, serangan Rina menghantam Teguh tanpa henti.Setiap hantaman membuat organ dalam Teguh berguncang da
Setiap inci kulit dan nadi meridiannya begitu sakit, memberi tahu Teguh bahwa tubuhnya sudah mencapai batas kehancuran."Nggak!""Aku nggak boleh gagal!""Aku masih bisa bertahan!""Aku ... pasti ... akan bertahan ..."Mungkin!Tubuh Teguh sudah mencapai batasnya, tetapi tekad kuat selalu menyokongnya.Kalau berhenti di tengah jalan, tak hanya semua yang sudah dia lakukan menjadi sia-sia, tetapi memungkinkan juga tak ada kesempatan lagi untuk menyadarkan Rina.Teguh enggan menyerah.Benar-benar tak ingin menyerah.Krak!Krak, krak!Teguh terus menggertakkan gigi, tubuhnya juga terus bertahan.Namun, ...Dengan kondisinya yang makin melemah, makin banyak pula serangan Rina yang dia terima. Teguh hampir tidak bisa menghindar lagi dan menerima serangan tersebut mentah-mentah.Kalau bukan karena Baju Zirah Gemilang Pelangi, mungkin dia sudah mati.Meski memiliki Baju Zirah Gemilang Pelangi, zirah ini bukanlah sesuatu yang tidak terkalahkan. Banyak serangan Rina yang tepat mendarat ke tubuh
Kalau dalam kondisi normal.Ini bukan masalah besar. Asalkan Teguh beristirahat sejenak, dia bisa pulih kembali dengan cepat.Namun, sekarang, kondisinya berbeda.Meski Rina menerima semua Air Kenangan, air itu membutuhkan waktu untuk menyadarkannya.Di rentang waktu ini, Rina kembali menerjang.Parasnya yang anggun nan cantik, kini telah menjadi pembunuh berdarah dingin. Dia menggunakan seluruh kekuatan abadi yang tersisa untuk melancarkan serangan terakhir kepada Teguh tanpa pikir panjang.Teguh merasakan sesuatu yang tak beres, tetapi sudah terlambat. Dia sudah tak bisa bergerak, apalagi menghindari serangan ini.Bugh!Kekuatan yang dahsyat menghantam, sehingga Teguh langsung terperosok ke lubang yang dalam dan hampir tewas."Ri ... Rina ..."Teguh memanggil namanya tanpa daya, berusaha mengulurkan tangan, tetapi segera terjatuh.'Rina ...'Benar-benar terdengar layaknya panggilan yang akrab!Air Kenangan yang ada di Lautan Kesadaran Rina mulai bereaksi.Air Kenangan menghancurkan s
Setelah itu.Yaman menjelaskan, "Sebenarnya, selama ini, Putri Suci digunakan sebagai wadah pemurnian kultivasi Sekte Gunung Salju.""Nggak peduli hasil yang didapatkan dari proses kultivasi, teknik rahasia, atau Tempat Pengujian ...""Pada akhirnya, semua itu untuk menjadi wadah pemurnian yang baik.""Jadi, mereka nggak peduli akan nasib wadah pemurnian karena memiliki risiko yang begitu mengerikan, yaitu penuaan."Ternyata begitu.Rina, yang sudah memulihkan memorinya, kembali mengingat-ingat dan menyadari beberapa kejanggalan saat menjadi Putri Suci di Sekte Gunung Salju. Ternyata, ada niat jahat terselubung.Namun, demi Teguh, dia tidak akan ragu-ragu."Master Yaman.""Katakanlah, apa yang harus kulakukan.""Asalkan bisa menyelamatkan suamiku, aku rela melakukan apa saja."Rina tak merasa ragu sedikit pun."Gampang, kok."Yaman terang-terangan berkata, "Kamu hanya perlu berhubungan intim dengan Nak Teguh."'Berhubungan intim ...'Wajah Rina agak merona, tetapi dia segera menjawab d