Share

Bab 25

Plak!

Tamparan Teguh sangat kuat, hanya dengan empat tamparannya berturut-turut, wajah Farzan langsung babak belur.

"Berengsek! Beraninya main tangan sama putraku ...."

Susi mendekati Teguh untuk protes, tetapi Teguh terus memelototinya sehingga nyalinya menciut.

Susi hanya bisa menatap Rina dan berkata sambil mengatupkan gigi, "Bagus, Rina. Kamu beneran hasut orang nggak tahu diri ini buat mukul sepupumu. Waktu pulang nanti, aku akan ngadu ke Kakek. Lihat, bagaimana kamu akan menjelaskan ini!"

"Huh!"

Rina mendengus dingin. "Kalian datang ke rumahku dan bersikap lancang, mana mungkin aku tinggal diam?"

"Biar kukatakan sekali lagi."

"Rencana Proyek Menara Jayandara adalah keinginan kakek. Andai kakek tahu kalian berdua datang ke rumahku dan bikin ribut karena nggak puas, apa yang akan kakek pikir, 'kan?"

Rina tak sungkan menyahuti Susi dengan keras.

"Kamu ...."

Susi kehabisan kata-kata.

Dia ingin mengumpat seperti biasa, tetapi Teguh masih memelototinya.

Sadar akan kekalahannya, Susi ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status