Share

Bab 18 Obat Rindu

Melody bergelung malas di tempat tidurnya. Ini adalah hari ketiga tanpa kabar dari Ansya. Begitu juga dengan Alfa, yang tak menampakkan batang hidung konyolnya. Alfa tak muncul di hidupny adalah berkah, tapi jika Ansya yang menghilang maka itu adalah musibah bagi Melody.

Dari balik kaca jendela kamarnya Melody menerawang ke arah langit malam. Temaram sinar purnama menembus sela-sela korden dan kaca.

Ting.

Dengan begitu semangatnya Melody meraih handphone di dekatnya dan memeriksa pesan yang dia terima. Hatinya segera berubah warna menjadi pink, ungu atau purple pink begitu melihat siapa yang mengiriminya pesan.

"Hai, Cinta, Sayang, apa kabar?"

Dengan kecepatan penuh Melody segera membalas pesan itu.

"Aku baik-baik saja, kangennnnnnn ... "

"Haha, segitu rindunya ya sama aku?"

"Kamu jahat," kalimat Melody mulai merajuk.

"Maaf, Sayang, aku baru bisa hubungi kamu. Aku lagi sibuk banget, banyak kerjaan. Maaf, ya."

"Iya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status