Share

Bab. 47

“Kepalaku pusing kalau memikirkannya,” gumam Dewa yang sepertinya mulai tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Kalila tersebut.

"Semua orang berpotensi melakukan hal itu. Dan juga kau jangan lupakan begitu saja, kalau kau saat ini sudah menjadi orang yang sangat sangat terkenal. Jadi, ada kemungkinan orang yang merasa tersaingi dengan kau melakukan hal itu,” jawab Kalila.

"Dunia bisnis itu begitu kejam, Dewa. Orang yang bahkan terlihat baik di depanmu, bisa jadi itulah pengkhianat," ujar Kalila kemudian mengambil segelas kopi yang terletak di atas meja.

Dewa menatap Kalila dengan pandangan yang menyelidik setelah mendengar kata-kara dari Kalila itu.

"Jangan kau pandang aku seperti itu, jika aku ingin melakukan hal itu kepadamu, aku tidak perlu menyiapkan teror. Aku hanya perlu menyiapkan satu buah kawat di dalam kamar kita dan aku akan membunuhmu secara langsung, jika aku ingin melakukan itu," kekeh Kalila yang membuat Dewa tergelak.

"Aku hanya menatap kagum kepadamu, bukan aku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status