Share

Part 92. Ungkapan dosa.

Tuan Junara masih merasa enggan melepaskan rangkulannya dipundak Mohzan putranya. Ingin ia lepaskan seluruh beban rindu yang ia tanggung selama lebih dua puluh tahun lamanya.

Perlahan Desma mendekat, ia berjalan perlahan sambil menundukkan kepalanya.

“Mas Juna...! Maafkan Desma..!” Hanya itu yang mampu ia katakan setelah ia berada didekat Tuan Junara dan Mohzan.

Tuan Junara memalingkan wajahnya yang ia benamkan dibahu Mohzan kepada Desma. Ia lepaskan rangkulan tangannya dibahu putranya itu dengan perlahan. Sejenak ditatapnya wajah Desma yang sembab karena uraian air mata.

“Desma..?!”

Desma mengangkat wajahnya yang tadi ia tundukkan. Rasa bersalah terukir nyata lewat pandangan matanya.

“Desma istriku...!!!” Seru Tuan Junara tertahan dan memeluk Desma dengan erat.

Desma juga membalas pelukan Tuan Junara. Mereka menangis dalam kebahagiaan yang telah nyata menjelma.

“Semua ini bukan salah Desma..! Tapi ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status