Share

19.perdeban sengit

"Oke, tapi jangan banyak-banyak ya Nduk!" Jawabku, untung saja putriku ini penurut, jadi dia langsung mengangguk.

Aku berjalan menuju tempat es krim. Dan mengambilkan dua cup kecil, satu untuk Arina, dan satunya lagi untuk ku sendiri yang mendadak kepingin juga. Kemudian, mengajaknya balik ketempat Mbah nya duduk tadi.

"Lit, Ayo foto kedepan!" Aku sedikit tersentak kala Mas Danu menarik paksa tangan ku.

Untung saja es krim yang masih ditangan ku tak sampai tumpah. Dengan kasar, aku langsung menepis tangan Mas Danu. Kami pun sempat menjadi tontonan keluarga. Bahkan Bude Ayu sampai menghampiri kami.

"Kamu kalau mau foto, ya foto sendiri aja. Gak usah ngajak-ngajak. Aku sudah bilang, aku gak minat!" Ucapku ketus.

"Kamu jangan egois kayak gitu dong Lit. Masak iya aku gak ngajak istriku foto didepan orang banyak. Malu aku!" Jawabnya entah kelewat polos atau oon.

"Malu katamu Mas? Lebih malu mana seandainya aku tak membeli sendiri baju yang hampir sama persis kayak yang Santi pakai diacara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status