Share

Sad ending

"Jadi... kamu ke sini untuk..." pancing Edward karena Rosie tetap membisu sembari pasang wajah kebingungan.

"Ah! iya...jadi aku ke mari karena...."

"Ada sesuatu yang mau kamu katakan, 'kan?"

"Betul." Rosie meremas kepalan tangannya hingga memutih. Dia menelan ludah sebab tiba-tiba saja tenggorokannya kering. Otaknya tidak bisa fokus pada apapun hingga dia kesulitan merangkai kata. Yang Rosie tahu hatinya nyeri sampai dia tidak bisa melakukan apapun.

"Rosie." panggilan Edward terdengar lembut dan hangat. Membuat Rosie makin sesak.

Matanya mengejam sejenak. Dia membayangkan wajah Alice, Damian, dan kedua orang tuanya. Mereka semua tersenyum lebar padanya. Dan Rosie langsung menemukan kembali akal sehatnya yang sesaat tadi buyar.

Si adik tiri lurus menatap Edward. Rosie memantapkan hatinya untuk menyelesaikan hubungan rumit bersama Edward. Dia menyiapkan segenap kekuatan untuk berhenti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status