Share

22. Foto

Rey membuka amplop biru yang diserahkan sang adik. Ada selembar foto beserta data diri dari seorang wanita cantik berambut panjang. Wanita itu terlihat sangat sempurna untuk ukuran fisik. Rey paham dengan apa yang dimaksud ibunya.

"Hahhh. Kenapa Mamah masih bersikeras?" gumam Rey. Pria itu duduk di sebelah sang adik. Pada sofa panjang di ruangan itu.

"Mamah hanya ingin yang terbaik buat Kakak."

"Tapi aku tidak tertarik." Rey menatap tajam kedua mata adiknya.

"Lalu kenapa Kak Rey mempekerjakan seorang perempuan di sini? Kakak sendiri bilang kalau semua perempuan itu merepotkan. Hanya memandang fisik dan jabatan untuk mendekati Kak Rey. Jika Kakak sama sekali tak suka perempuan, kenapa malah menjadikan Zinnia sebagai sekretaris pribadi Kakak? Padahal aku sendiri tahu kalau Kakak tak pernah mau satu ruangan dengan orang lain," ucap Chandra panjang lebar. Mengungkapkan kecurigaannya.

"Kamu cerewet sekali, Ndra. Itu bukan urusanmu!"

"Itu hal yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status