Share

29. Telepon

Gadis itu kembali bertukar jiwa dengan sang direktur. Ia masih kesal dengan sikap semena-mena atasannya itu. Masih kesal dengan kejadian tenggelam di hari sebelumnya. Gadis itu juga teringat saat sang direktur akhirnya mau menyelamatkannya. Bahkan ia tanpa sadar memeluk pria itu dengan erat. Setelah sadar dengan apa yang ia lakukan, jantungnya berdebar kencang. Apalagi menyadari jarak mereka yang begitu dekat. Zinnia bahkan tak percaya dengan apa yang ia lakukan.

"Kenapa?" sentak Rey membuyarkan lamunan Zinnia.

"Nggak papa," cetus gadis itu sembari memasang dasi pada kerah kemeja.

"Awas, ya! Sekali lagi kamu mengotori kolam renangku, aku benar-benar akan menenggelamkanmu," ancam Rey dengan suara wanita. Zinnia langsung bergidik ngeri. Apakah direkturnya itu suka menyiksa orang sampai seperti itu?

"Iya, Pak." Gadis itu menjawab dengan malas.

Kedua orang itu pun kembali bekerja. Jiwa Rey yang sedang berada di dalam tubuh Zinnia duduk di kursi sekreta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status