Share

32. Bisik-Bisik

Hingga malam pun tiba, kedua orang itu tak saling berbicara. Nampaknya Rey benar-benar menikmati kesendiriannya di rumah utama. Alhasil, Zinnia terpaksa harus pura-pura bertamu untuk menemui sang direktur.

TOK TOK TOK

"Assalamu'alaikum, Pak Reyner." Panggilan Zinnia terdengar seperti anak kecil yang sedang memanggil temannya untuk diajak bermain. Tak perlu waktu lama, si pemilik rumah membukakan pintu untuknya.

"Kenapa?" tanya Reyner sembari menyandarkan tubuhnya pada kusen pintu.

"Jawab dulu dong Pak salamnya," celetuk Zinnia.

"Wa'alaikumussalam. Ada apa malam-malam ke sini? Mau ambil cucian lagi?" tanya Rey meremehkan.

"Bukan, Pak. Saya cuma mau ngobrol sama Pak Rey," jawab Zinnia.

"Ngobrol? Nggak sopan."

"Ya sudah. Saya ke sini mau berbicara dengan Pak Direktur Reyner Eka Sukmajaya," ulang gadis itu sebal.

"Ck. Bicara apa?" tanya pria itu lagi.

"Saya nggak disuruh masuk dulu nih?" tany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status