Share

Luka 38

"Maaf, Bu. Saya keberatan, peran Supervisor sangat vital di cabang, Ibu sebaiknya mengambil dari salah satu staff," ucap Pak Ryan yang merasa keberatan.

"Betul, Bu Rahma. Sebaiknya ambil dari staff saja. Takutnya malah mengganggu stabilitas pekerjaan di cabang," tambah Pak Anshar.

"Oke, oke, baiklah … kamu saja yang atur," ucap Bu Rahma menoleh ke arah Pak Anshar. "Oke, meeting selesai. Kembali bekerja," lanjutnya.

Kami semua, hampir berdiri bersamaan dan kemudian berjalan keluar ruangan meeting. Kali ini Friska memilih keluar terlebih dahulu. Masih terdengar candaan seputar kekaguman fisik dari para section head lainnya. Aku dan Hani saling berpandangan dan kemudian menggelengkan kepala. Semua pria sama saja kalau melihat yang begituan.

"Mirip tante pemersatu Bangsa … hahaha," ucap Pak Leman yang berjalan di belakangku, bersisian dengan Pak Indra dan Pak Andre. Kedua pria di sampingnya tertawa mengiyakan.

"Memangnya ada tante pemersatu Bangsa?" tanya Hani sedik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hrsnya ryan tegas, knpa semua pria dinovel rata2 gk tegas ya kyk sukak gtu digrepe2 ma cewek ganjen, sebel modelan ryan ini msih mending dipta sich tpi nth lah gk ada yg beres dipta ryan sma2 gaanjen jdi lakik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status