Share

Bab 24A

Part 24

"Mbak Mut, gawat, Mbak. Suamimu babak belur dihajar preman. Lukanya parah katanya sampai sekarang gak sadarkan diri. Sekarang dirawat di puskesmas."

Kuhentikan aktivitasku dan menoleh ke arah Mang Damin, lelaki berumur 40 tahunan itu tetangga Mbak Tantri.

“Tadi kakak iparmu yang bilang, Mbak Mut, saya hanya menyampaikan saja,” ujarnya lagi, kemudian permisi pergi.

“Kau boleh izin pulang,” ujar Pak Arya. Aku menoleh ke arahnya. “Dia masih suamimu, lebih baik temui dia.” Usai mengatakan hal itu bosku itu pun pergi.

“Baik, Pak,” sahutku entah didengar ataupun tidak.

Aku menghela nafas panjang, melepas celemek serta seragam yang kukenakan dan berganti baju sendiri.

“Kamu mau pulang, Mut?” tanya Santi.

Aku mengangguk. “Mas Herdi katanya dirawat dan belum sadarkan diri.”

“Halah suami gitu aja, kamu masih punya rasa kasihan. Biar aja mati sekalian, Mut! Dia kan sudah menyakitimu!” tukas Santi geram. Desas-desus kabar Mas Herdi yang kritis akibat dikeroyok preman terdengar santer d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mida Daningsih
hrs ada jaminan, jgn cmn nyuruh pergi" aja. minimal ada nominal brp gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status