Share

Tidak Seperti yang Kamu Pikirkan

"Haruskah aku memaafkan sebuah pengkhianatan, Mas?"

Tangan yang memeluk pinggangku itu kini merenggang. Wajahnya pun menjauh dari leherku. Terdengar kursi yang berderit karena terdorong oleh tubuhnya yang mundur perlahan.

"Apa maksudmu? Aku nggak pernah berkhianat, Wid."

Kulemparkan senyum paling pahit untuknya.

"Sudah selingkuh masih bilang nggak berkhianat?"

"Tunggu. Kamu bicara apa? Siapa yang selingkuh? Siapa juga yang berkhianat? Walau kita mengawali pernikahan ini semata karena birrul walidain, sebagai bakti pada orang tua, tapi aku nggak pernah mengkhianatimu, Wid."

Tanganku terulur ke saku daster untuk meraih ponsel dan melakukan panggilan. Terdengar suara berat di ujung sana.

"Fri?" Nada khawatir jelas terdengar dari suara Arsi.

"Ya."

"Kamu kenapa?" Aku tersenyum mendengar dia masih khawatir bahkan setelah luka yang pernah tergores di hatinya.

"Tenanglah. Aku baik-baik aja. Kamu bisa kirim foto kemarin?"

"Oh, tentu bisa."

"Aku tunggu sekarang, ya. Makasih."

Tanpa menunggu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei njing, kau aktivis apa?? lemot dan lemah. g mencerminkan sikap seorang mantan aktivis. lebih bodoh dsri binatang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status