Share

Kesepakatan Pembagian Aset

“Aku ingin menjual dua villa kita yang ada di puncak.” Tibra langsung berbicara ke pokok permasalahan. Dia takut semakin lama berbicara dengan Aruna akan semakin kentara jika suaranya bergetar.

Sementara di sini, Aruna terdiam. Wanita itu menarik napas panjang mendengar suara tegas Tibra. Lelaki itu tidak berubah, dari dulu selalu bersikap otoriter. Tanpa kompromi mengambil keputusan sendiri. Dia bicara bukan untuk meminta pendapat, tetapi untuk memberitahu.

“Aku tidak lupa dengan kesepakatan kita dulu kalau kedua villa itu akan menjadi milik Zahir dan Zafar. Namun, aku berubah pikiran.”

Aruna tetap diam dan berusaha mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut mantan suaminya. Dia tahu Tibra meneleponnya karena lelaki itu membutuhkan tanda tangannya agar bisa menjual aset itu.

“Warisan itu diberikan dan dibagi saat orangtua sudah meninggal. Saat orangtua masih hidup, semuanya mutlak tetap milikku. Jadi, aku berhak untuk melakukan apapun pada kedua villa itu.” Tibra menggigit bibir d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Tanpa Nama
blm ada bab baru?
goodnovel comment avatar
Endah Ing
Aruna gak butuh pengakuanmu. Dan maaf silahkan gigit jari aja kl pengen yg spt itu lagi
goodnovel comment avatar
Tanpa Nama
knp cuma 1 bab aja?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status