Share

BAB 13

Saya sepanjang perjalanan hanya tersenyum mengingat perilaku kedua pelakor yang terjadi baru saja.

Suami saya yang memang seorang pendiam dan dingin ini biarpun dia romantis tapi tidak ceriwis.

Dia hanya memuji kalau kenyataan dan suamiku ini adalah pria yang aneh, dia tidak senang dengan wanita yang genit dan menunjukan kegatalan, biarpun dia senang ke tempat tempat tertentu, seperti bar dan lain lain.

Suami saya pernah bercerita, dia suka ke tempat seperti itu karena ada misi tertentu seperti membantu mereka yang dijebak biarpun ada juga yang merasa tamak dan akan memiliki suami saya seutuhnya, ya contohnya Ayu dan wanita tajir ini yang kemudian saya tahu bernama Herlina Efendi ini.

“Mam, kenapa diam saja? Marah ya?” tanya suami saya.

“Hmmm, untuk apa marah, toh, jika kamu mau saya tidak bisa melarang kamu, lakukan saja semaumu asal tepati janjimu, setiap hari sebelum jam 10 malam, kamu sudah ada di rumah.” Kata saya datar dan tentu saja dingin.

Jika kalian bertanya apakah saya
Masandra

maaf ya jika banyak typo terima kasih untuk para pembaca yang dengan setia membaca sampai disini. tanpa kalian saya bukan apa apa.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status