Share

BAB 15

Kusuma Wati tidak mau naik ke lantai dua tempat kamar tidurnya, dia masih ingin nonton TV dan saya juga tidak bisa melarangnya sehingga ketika suami saya keluar dengan celana pendeknya, Kusuma Wati masih disana dan suami saya juga tidak menegurnya biarpun mata Kusuma Wati itu sampai melotot melihat ke machoan suami saya.

Ya, sebagai guru ilmu bela diri, tentu badan suami saya sangat kekar dan terdapat petak petak di perut dan dada yang bidangnya.

Ya, enak dilihat lah intinya.

Melihat keadaan itu saya cuma dapat menelan saliva dan melihat mereka seperti penonton tapi dalam hati saya sudah bersiap siap jika pegawai saya ini akan menjadi salah satu pelakor diantara suami dan saya.

“Kusuma Wati sedang apa kamu? Sana naik ke atas, bukankah kamu harus istirahat?” tanya saya dengan nada marah.

Menyadari saya marah, Kusuma wati cepat cepat berdiri dan naik ke lantai dua.

Belum selesai menghadapi Herlina Effendi sekarang di rumah sendiri telah menunggu tikus kelaparan yang akan menggerogo
Masandra

maaf ya jika banyak typo terima kasih untuk para pembaca yang dengan setia membaca sampai disini. tanpa kalian saya bukan apa apa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bruce Stelle lee
sabar ya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status