Share

Bab 43

Sedangkan di rumah Haji Burhan, Santi tak henti-hentinya pura-pura menangis untuk mendapatkan simpati sang ayah. Bahkan dia mengadu yang tidak-tidak tentang Hilma untuk membuat sang ayah tidak menyukai istrinya Zafar itu.

"Aku yakin, Yah, pasti dia yang minta Zafar untuk segera pergi. Dia itu iri sama aku, karena aku anakmu."

"Udah, ah... Ayah tau kok Neng Hilma itu anak yang baik, mana mungkin sih berbuat begitu sama orang lain."

"Jadi Ayah nyalahin dia? Jelas-jelas dia sudah nindas aku hari ini, bahkan aku sampe diketawain sama orang-orang karena jatuh kesandung kaki dia."

Haji Burhan diam, dia mulai terhasut oleh ucapan anaknya itu, tapi di sisi lain dia juga ragu, masa iya Hilma yang dikenal sopan dan baik hati berbuat seperti itu, bahkan pada anaknya sendiri.

"Sudah... Biar ayah bicara sama Zafar, untuk ngasih tau biar dia lebih menjaga sikap istrinya itu."

Santi mengangguk sambil mengusap air mata, dalam hatinya ia puas, jika perlu ingin sekali dia melihat Hilma dimarahi oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status