Share

Sekotak Cokelat

Amran kembali ke perusahaan dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi, bahwa hanya dirinya yang Zia cintai.

"Zein, wanita yang sudah mencintai kita selama tiga tahun tidak mungkin membuang cintanya begitu saja, kan?" tanya Amran di tengah-tengah rapat membuat semua jajaran direksi menatap bingung ke arahnya dan Zein.

"Bos, tolong tahu tempat kalau mau membicarakan wanita." Zein menepuk keningnya.

"Itu benar, Zein. Aku juga berpikiran sama sepertimu. Tidak mungkin dia tiba-tiba memutuskan untuk membenciku setelah sekian lama mencintaiku. Sepertinya kali ini aku benar-benar harus memperhatikannya," ujar Amran lagi membuat semua anggota yang ikut rapat berbisik-bisik.

"Kapan Bos yang dingin ini tiba-tiba membicarakan wanita? Bukankah hubungannya dengan Nona Rania juga masih baik?"

"Katanya ini berhubungan dengan istrinya, bukan wanita lain."

"Tunggu, apa jangan-jangan bos ditinggalkan oleh istrinya?"

"Nah, bisa jadi seperti itu. Kalau tidak, gak mungkin ada Bos yang sekarang."

Tanpa mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Zia kmu terima lamaran Barata ya dh lama loh Barata seneng k kmu mana ada bos seorang CEO kemana Zia minta anterin k bos nya g pernah nolak ..klo emang g cinta mana mau bos dingin itu mau pergi
goodnovel comment avatar
Cris Lusy
agak mengada2 cerai kok cuma tanda tangan surat cerai doang.....emang gak ada proses sidang????
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
wow gak sadar qm Rania aneh qm ya mau apain lagi Zia Rania dan juga pak santos
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status