Share

ME AND YOU
ME AND YOU
Author: ANGELA HIKARU

1

Sepuluh tahun lalu, Leila Valentina merupakan wanita miskin yang jelek rupa. Bahkan seragam sekolahnya banyak kain tampalan sana sini. untuk sekolah, Leila mengunakan tas sekolah yang terbuat dari karung beras untuk  menyimpan semua buku sekolah dan selalu menjadi bahan bully di antara orang kaya. Di antara orang yang membully Leila, ada seorang pria yang di sukai oleh Leila secara diam-diam dan ia tidak berani menyatakan cintanya kepada Jack Mickaela yang merupakan ketua gang. yang selalu membully Leila karena jijik melihat tampang Leila yang merusak mata di sekolah bergengsi dan kaya.

Meskipun di bully, Leila yang di butakan oleh cinta. masih mengangumi Jack secara diam-diam. Begitu juga memedam rasa cintanya sampai ke dalam hati terdalam. Karena ia tahu, dunia dirinya dan Jack tak akan bisa bersama-sama selamanya.

"Biarlah, perasaan ini menjadi sebuah rasa dan tidak akan berkembang. dengan begitu tidak akan ada yang tersakiti," batin Leila.

Usaha demi usaha Leila untuk bertahan di sekolah, akhirnya pupus sudah. Ketika sang Nenek harus pergi menghadap pencipta. Menyebabkan Leila harus putus sekolah lebih awal. Di saat usahanya mengumpulkan uang untuk memberikan hadiah ulang tahun untuk Jack juga terhambat. Hidup sebagai pemulung sampah dengan penghasilan tidak menentu, membuat Leila harus kerja keras bersama-sama dengan kedua saudaranya. Satu saudara kandung dan satunya saudara sepupunya.

Leila tidak putus asa, ia menatapi kalender di depan matanya setiap hari. Menatapi waktu yang terus bejalan tanpa menunggu orang miskin berjuang untuk membeli barang mewah.

“Sisa seminggu lagi,” gumam Leila yang menatapi kalender yang ia dapat di tempat sampah.

Di sisi lain, Leila dan Al, Rebecca harus berjuang berjuang mati-matian untuk bisa bertahan hidup dari kerasnya kehidupan di Jakarta. Yang merupakan ibu kota terkejam daripada ibu tiri.

Pagi-pagi subuh, Leila sudah berjalan ke sana ke sini untuk mencari botol plastik dan sampah yang bisa ia jual lagi untuk mendapatkan rupiah yang tidak seberapa. Kini ia dan kedua adiknya tinggal di kolong jembatan, karena rumah sang nenek kena gusur pemerintah demi memperluas jalan raya dan tidak di kenakan biaya ganti sama sekali. Janji demi janji dari pemerintah hanya janji buaya. yang katanya akan di bayar tapi tidak kunjung di bayar hingga sang nenek menghadap sang pencipta.

Hari semakin menampakkan sinar matahari, Leila berjalan melewati salah satu tempat sampah dekat sekolahnya. Di saat itulah. Leila mendengar kabar yang menyayat hatinya. Jack Mickaela akan melanjutkan sekolah ke Eropa. Dengan sisa tabungan yang di kumpulkan, Leila berlari cepat kembali ke dalam gubuknya dengan memecahkan celengan berisi uang logam dan berlari kencang ke salah satu toko yang menjual dompet coklat cauple yang berlogo daun mample. Beruntungnya dompet tersebut sedang discon besar-besaran, karena pemilik toko mau tutup dan pindah ke kota lain.

Sesampai di gubuk, Dengan hati gembira. Leila membungkus dompet tersebut dengan hati-hati. Bahkan ia membeli kertas kado mahal untuk membungkusnya. Al yang melihat sang Kakak yang riang gembira, hanya bisa ikut tersenyum sambil mengoda Leila. Yang merupakan sepupu yang tua setahun darinya.

“Mau kasih siapa nih?” goda Alfanso yang merupakan anak yatim yang di asuh oleh nenek Leila. Tepatnya, orang tua Alfanso bercerai dan menikah lagi. sehingga tidak ada satupun dari kedua pihak yang mau mengasuhnya. Sang ibu menikah dengan pria lain dan hidup penuh kemewahan dan sang ayah menikah dengan anak orang kaya. Semua sama-sama hidup dalam kemewahan sampai merupakan keberadaan Alfanso yang di asuh oleh sang nenek.

“Rahasia.”

“Cih.. rahasia segala,” balas Al dengan mengerucutkan bibirnya.

Mata Leila melihat ke arah Al yang menampakkan kemarahan.

“Untuk Jack Mikaela,” balas Leila dengan senyuman penuh kebahagian.

“Kau mencintainya?” tanya Al tetiba.

“Hmmm iya, tapi hanya sebatas ini saja. Aku tidak berani berharap tinggi,” balas Leila yang menurunkan tatapan matanya.

Al tidak pandai menghibur, ia hanya bisa duduk diam dan membantu Leila yang tidak pantai melipat kertas kado. Hasil lipatan kado Al lebih rapi daripada Leila yang sudah menghancurkan satu lembar kertas kado mahal yang bernilai RP 10.000.

***

Keesokkan harinya, Leila berlari tergesah-gesah di susul oleh Al yang ikut dari belakang menuju salah satu sekolah elit.

“Kamu tunggu di sini, aku akan memberikan hadiah ini untuknya!” perintah Leila kepada Al yang mendengus kesal.

Mata Al melihat sekitarnya yang merupakan pemandangan untuk orang elit dan iya tidak yakin Leila dapat menyerahkan hadiah itu kepada orang yang bernama Jack Mikaela. Ternyata dugaan Al menjadi kenyataan, Leila keluar dengan mata sembab.

“Kenapa?” tanya Al tetiba.

“Tidak apa-apa,” ujar Leila dengan kepala menunduknya.

“Bohong, ayo cerita. Nanti aku balas sama mereka,” seru Al dengan nada penuh amarah.

“Aku menyatakan perasaanku dan…” mata Leila berkaca-kaca.

“Pasti di tolak,” balas Al yang tepat mengenai sasaran jantung Leila.

Leila masih diam dengan isak tangisnya. Ia tidak bisa mengatakan kalau ternyata kado hadiahnya di rebut oleh seorang wanita dan menyerahkan kepada Jack Mikaela dengan mengatakan hadiah khusus dari diri sendiri tanpa mengatakan siapa pemilik hadiah tersebut.

“Ayo pulang, aku traktir dirimu makan hari ini.”

Al hanya bisa melakukan apa yang bisa ia lakukan untuk menghibur Leila. Agar terlepas dari rasa sedih Leila yang mencintai orang yang telalu susah di gapai.

Cinta, Al tidak percaya dengan cinta. Setelah kesialan bertubi-tubi menimpah hidupnya selama ini.

“Aku hanya ingin melindungi kalian berdua,” batin Al yang sudah meranjak menjadi pria remaja.

“Apapun yang terjadi, aku akan melindungimu selamanya. Hanya kalian keluargaku,” lanjut batin Al yang bersumpah dalam hati. Saat ia berencana pergi merantau pergi dari Indonesia.

***

10 tahun kemudian, Leila berjalan tergesah-gesah memasuki area toilet wanita. Ia merasakan area bawahnya lembab dan di pastikan sudah waktunya.

Di dalam toilet, Leila menghela nafas panjang. Ia beruntung, karena hari ini tidak ada kegiatan sampai larut malam. Sehingga Leila memutuskan untuk segera pulang ke apertemen yang ia kontrak selama tiga tahun lalu.

Kini Leila menjadi pemadu wisata yang bekerja di kantor perusahan Jepang yang bertugas membawa para turis dari lansia Indonesia mengunjungi berapa negara Jepang yang merupakan indaman untuk para lansia yang ingin menghabiskan waktu liburan tanpa di ganggu pihak keluarga.

“Lebih baik aku pulang secepatnya. sebelum bocor semakin banyak,” gumam Leila frustrasi yang berjalan cepat ke arah pakiran dan mengemudikan mobilnya keluar dari gedung pakiran dengan kecepatan sedang menuju jalan raya yang selalu padat dengan segala aktivitasnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status