Share

Kegilaan Ari

***

"Kalian akan menikah? Perjuangan kamu tidak sia-sia, Jaya ...," ucap Bu RT sambil menepuk pundak Kenan membuat banyak tanya di benak Hana.

"Perjuangan apa, Bu?" tanya Hana antusias.

Bu RT tergelak dan berbisik, "Dari kecil dia sudah menyukaimu, Hana. Dulu Nenek Asri sering bercerita kalau Jaya suka sekali ngomongin kamu. Saya bahkan nggak menyangka kalau kalian akhirnya bisa bersatu juga," seloroh Bu RT.

Emak dan Bapak tersenyum, setidaknya satu per satu masalah sudah menemukan titik terang. Bu RT pamit setelah berbasa-basi cukup lama dengan keluarga Hana.

"Saya langsung pamit, Pak, Mak. Takut ada salah paham tetangga lagi. Minggu depan keluarga saya kesini, semoga Emak dan Bapak tidak merasa terbebani dengan kedatangan kami," ucap Kenan sambil mencium punggung tangan kedua calon mertuanya.

Bapak menepuk pundak Kenan dengan tegas, "Hati-hati di jalan, terima kasih sudah menjaga Hana selama ini. Bapak yakin kamu orang baik, Nak."

Kenan memeluk Bapak sebelum meninggalkan rumah Hana.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status