Share

Menerima Pinangan

***

Kenan menaikkan kedua alis dengan percaya diri. Hana menggigit bibir bawahnya risau. Jika bilang tidak, maka Ari dan keluarganya tidak akan melepaskan dirinya. Jika mengatakan iya, itu artinya ....

"Ayo ... Mama sudah menunggu di rumah. Lain kali tunggu Mas saja, jangan jalan kaki." Kenan menggenggam jemari Hana lembut.

"Hana bukan calon istrimu. Dia akan kembali pada Ari," teriak Heni membuat Kenan menoleh dan memicingkan matanya.

"Benarkah begitu, Han?"

Hana menggeleng cepat, "Saya sudah berkali-kali mengatakan pada Bu Heni. Hanya wanita bodoh yang mau kembali dengan anak Ibu. Maaf, silahkan datang ke acara lamaran kami hari Minggu nanti."

"Wah ... jadi beneran calon menantunya Bu Wira?"

"Lepas dari Ari dapat Mas Kenan. Rejeki nomplok itu namanya."

"Kalah jauh lah sama Mas Kenan. Ari mah nggak ada seujung kukunya."

"Bagus Hana, jangan mau disakiti terus. Harus move on!"

Suara-suara pujian para tetangga terdengar berdesakan di telinga. Wajah Hana memanas, dia mengeratkan genggama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status