Share

MENDADAK DILAMAR

Terdengar bisikan lembut di telingaku.

"Kenapa Kakak nggak boleh pergi?" Kak dewa bertanya padaku dengan nada menggoda, dia seperti ingin tahu isi hati ini.

"Nggak! Jangan pergi ..!" jawabku tegas masih tak ingin melepas pelukan, aku juga tak berani mengungkap rasa di hati ini.

"Ana Uhibbuka Fillah ( Aku mencintaimu karena Allah)," bisik Kak Dewa lembut di telingaku.

"Ahabbakilladzii ahbabtani ilahuu (Semoga Allah SWT mencintaimu Dzat yang telah membuatmu mencintaiku karena-Nya)," jawabku lirih.

"Dewi ...! Mau kah jadi Istri Kakak? Malam ini aku memintamu, bersediakah kamu menjadi pendamping hidupku?!" tanya Kak dewa sambil mengangkat dagu ini agar menatapnya juga.

Aku mendongak menatap sosok tinggi tegap dan wajah yang semakin membuat kagum diri ini, lalu menganggukkan kepala sambil tersenyum malu-malu.

Mata itu menatapku lekat, makin dekat, pesonanya mampu membuat diri ini terhipnotis, bergetar sekujur tubuhku kala bibir penuh nan sexy itu menyentuh bibirku, terasa hangat, aku tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status